Rabu 19 Jan 2022 19:06 WIB

Baliho Arteria Dahlan Musuh Orang Sunda Terpampang Dekat Gedung Sate

Pernyataan politikus PDIP Arteria Dahlan telah menyinggung perasaan warga Jawa Barat..

Rep: Yogi Ardhi/ Red: Mohamad Amin Madani

Baliho menghujat anggota DPR RI Arteria Dahlan terpampang di Jalan Diponegoro Bandung, Rabu (19/01/2022). Baliho ini berada diseberang Gedung DPRD Jabar dan Kompleks Gedung Sate. Imbas komentar Arteria tentang bahasa Sunda menimbulkan kemarahan beberapa pihak. (FOTO : Republika/Yogi Ardhi)

Baliho menghujat anggota DPR RI Arteria Dahlan terpampang di Jalan Diponegoro Bandung, Rabu (19/01/2022). Baliho ini berada diseberang Gedung DPRD Jabar dan Kompleks Gedung Sate. Imbas komentar Arteria tentang bahasa Sunda menimbulkan kemarahan beberapa pihak. (FOTO : Republika/Yogi Ardhi)

Baliho menghujat anggota DPR RI Arteria Dahlan terpampang di Jalan Diponegoro Bandung, Rabu (19/01/2022). Baliho ini berada diseberang Gedung DPRD Jabar dan Kompleks Gedung Sate. Imbas komentar Arteria tentang bahasa Sunda menimbulkan kemarahan beberapa pihak. (FOTO : Republika/Yogi Ardhi)

Baliho menghujat anggota DPR RI Arteria Dahlan terpampang di Jalan Diponegoro Bandung, Rabu (19/01/2022). Baliho ini berada diseberang Gedung DPRD Jabar dan Kompleks Gedung Sate. Imbas komentar Arteria tentang bahasa Sunda menimbulkan kemarahan beberapa pihak. (FOTO : Republika/Yogi Ardhi)

Baliho menghujat anggota DPR RI Arteria Dahlan terpampang di Jalan Diponegoro Bandung, Rabu (19/01/2022). Baliho ini berada diseberang Gedung DPRD Jabar dan Kompleks Gedung Sate. Imbas komentar Arteria tentang bahasa Sunda menimbulkan kemarahan beberapa pihak. (FOTO : Republika/Yogi Ardhi)

inline

REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG -- Baliho besar bertuliskan Arteria Dahlan Musuh Orang Sunda terpampang di Jalan Diponegoro Bandung, Rabu (19/01/2022).

Baliho ini berada di seberang Gedung DPRD Jabar dan Kompleks Gedung Sate. Pernyataan politikus PDIP Arteria Dahlan yang meminta seorang Kepala Kejaksaan Tinggi dicopot karena berbahasa Sunda memicu polemik publik. Sehingga menimbulkan kemarahan sejumlah pihak khususnya warga Jawa Barat.

 

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement