Produksi Suvenir Pernikahan Kasongan
Penjualan souvernir ramai kembali setelah acara menikah dengan undangan diizinkan..
Rep: Wihdan Hidayat/ Red: Mohamad Amin Madani
Pemilik mengecat souvernir gerabah di Fajar Craft, Kasongan, Bantul, Yogyakarta, Kamis (10/2/2022). Penjualan souvernir pernikahan mulai ramai kembali setelah dibukanya izin menikah dengan undangan. Harga souvernir dijual mulai harga Rp 3 ribu hingga Rp 7 ribu tergantung jenisnya. Pembeli tidak hanya dari Yogyakarta, tetapi juga menjangkau luar Pulau Jawa. (FOTO : Wihdan Hidayat / Republika)
Pemilik mengecat souvernir gerabah di Fajar Craft, Kasongan, Bantul, Yogyakarta, Kamis (10/2/2022). Penjualan souvernir pernikahan mulai ramai kembali setelah dibukanya izin menikah dengan undangan. Harga souvernir dijual mulai harga Rp 3 ribu hingga Rp 7 ribu tergantung jenisnya. Pembeli tidak hanya dari Yogyakarta, tetapi juga menjangkau luar Pulau Jawa. (FOTO : Wihdan Hidayat / Republika)
Pemilik mengecat souvernir gerabah di Fajar Craft, Kasongan, Bantul, Yogyakarta, Kamis (10/2/2022). Penjualan souvernir pernikahan mulai ramai kembali setelah dibukanya izin menikah dengan undangan. Harga souvernir dijual mulai harga Rp 3 ribu hingga Rp 7 ribu tergantung jenisnya. Pembeli tidak hanya dari Yogyakarta, tetapi juga menjangkau luar Pulau Jawa. (FOTO : Wihdan Hidayat / Republika)
Pemilik mengecat souvernir gerabah di Fajar Craft, Kasongan, Bantul, Yogyakarta, Kamis (10/2/2022). Penjualan souvernir pernikahan mulai ramai kembali setelah dibukanya izin menikah dengan undangan. Harga souvernir dijual mulai harga Rp 3 ribu hingga Rp 7 ribu tergantung jenisnya. Pembeli tidak hanya dari Yogyakarta, tetapi juga menjangkau luar Pulau Jawa. (FOTO : Wihdan Hidayat / Republika)
Pemilik mengecat souvernir gerabah di Fajar Craft, Kasongan, Bantul, Yogyakarta, Kamis (10/2/2022). Penjualan souvernir pernikahan mulai ramai kembali setelah dibukanya izin menikah dengan undangan. Harga souvernir dijual mulai harga Rp 3 ribu hingga Rp 7 ribu tergantung jenisnya. Pembeli tidak hanya dari Yogyakarta, tetapi juga menjangkau luar Pulau Jawa. (FOTO : Wihdan Hidayat / Republika)
Pemilik mengecat souvernir gerabah di Fajar Craft, Kasongan, Bantul, Yogyakarta, Kamis (10/2/2022). Penjualan souvernir pernikahan mulai ramai kembali setelah dibukanya izin menikah dengan undangan. Harga souvernir dijual mulai harga Rp 3 ribu hingga Rp 7 ribu tergantung jenisnya. Pembeli tidak hanya dari Yogyakarta, tetapi juga menjangkau luar Pulau Jawa. (FOTO : Wihdan Hidayat / Republika)
Pemilik mengecat souvernir gerabah di Fajar Craft, Kasongan, Bantul, Yogyakarta, Kamis (10/2/2022). Penjualan souvernir pernikahan mulai ramai kembali setelah dibukanya izin menikah dengan undangan. Harga souvernir dijual mulai harga Rp 3 ribu hingga Rp 7 ribu tergantung jenisnya. Pembeli tidak hanya dari Yogyakarta, tetapi juga menjangkau luar Pulau Jawa. (FOTO : Wihdan Hidayat / Republika)
Pemilik mengecat souvernir gerabah di Fajar Craft, Kasongan, Bantul, Yogyakarta, Kamis (10/2/2022). Penjualan souvernir pernikahan mulai ramai kembali setelah dibukanya izin menikah dengan undangan. Harga souvernir dijual mulai harga Rp 3 ribu hingga Rp 7 ribu tergantung jenisnya. Pembeli tidak hanya dari Yogyakarta, tetapi juga menjangkau luar Pulau Jawa. (FOTO : Wihdan Hidayat / Republika)
Pemilik mengecat souvernir gerabah di Fajar Craft, Kasongan, Bantul, Yogyakarta, Kamis (10/2/2022). Penjualan souvernir pernikahan mulai ramai kembali setelah dibukanya izin menikah dengan undangan. Harga souvernir dijual mulai harga Rp 3 ribu hingga Rp 7 ribu tergantung jenisnya. Pembeli tidak hanya dari Yogyakarta, tetapi juga menjangkau luar Pulau Jawa. (FOTO : Wihdan Hidayat / Republika)
inline
REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA -- Pemilik mengecat souvernir gerabah di Fajar Craft, Kasongan, Bantul, Yogyakarta, Kamis (10/2/2022).
Penjualan souvernir pernikahan mulai ramai kembali setelah dibukanya izin menikah dengan undangan. Harga souvernir dijual mulai harga Rp 3 ribu hingga Rp 7 ribu tergantung jenisnya. Pembeli tidak hanya dari Yogyakarta, tetapi juga menjangkau luar Pulau Jawa.