Kamis 07 Jul 2022 00:40 WIB

Tujuh Fakta Nupur Sharma yang Dinilai Hina Nabi Muhammad

Nupur Sharma diminta untuk menyampaikan permohonan maaf.

Foto: Aljazirah
Nuphur Sharma.

REPUBLIKA.CO.ID, Pengadilan pada Jumat (1/7/2022) telah memutuskan agar mantan juru bicara partai penguasa Bharatiya Janata Party (BJP) Nupur Sharma meminta maaf atas pernyataan kontroversialnya yang dianggap menghina Nabi Muhammad SAW. Pernyataan Sharma dinilai melampaui batas dan memicu kerusuhan serta protes dari berbagai negara. Ini sejumlah fakta tentang Nupur Sharma

Latar Belakang Pendidikan

Nupur Sharma lahir dari keluarga Brahmin pada 23 April 1985 di New Delhi. Ia mendapatkan pendidikan dasar di sekolah publik di New Delhi. Ia melanjukan kuliah di Universitas New Delhi dan mendapatkan pendidikan master di London School of Economics, London, Inggris.

Awal Karir Politik

Awal karir politik Sharma dimulai pada 2008 ketika terpilih sebagai presiden mahasiswa yang maju dari Akhil Bharatiya Vidyarthi Parishad, sayap perhimpunan mahasiswa kelompok nasionalis Hindu, Rashtriya Swayamsevak Sangh movement.

Komite Media BJP

Dengan kemampuan artikulasi yang baik, ia berhasil menempatkan posisi di komite media Bharatiya Janata Party (BJP) untuk pemilihan dewan di Delhi pada 2013
 
Maju di Pemilu

Pada 2015, Sherma maju di pemilu melawan pemimpin veteran Partai Aaam Aadmi, Arvind Kejriwal. Namun ia kalah.

 
Juru Bicara BJP

Gayanya yang energetik membawa Sharma ditunjuk sebagai juru bicara partai itu di New Delhi, dan pada 2020 ia menjadi juru bicara nasional BJP.

Menghina Nabi Muhammad

Sharma diketahui membuat pernyataan tersebut selama debat TV berjudul "The Gyanvapi Files" pada 26 Mei, di saluran Times Now. Ia dianggap mengolok Nabi Muhammad karena menikahi gadis.

 
Ditangguhkan dari BJP

Menyusul komentarnya yang dianggap menghina Nabi Muhammad, Nupur Sharma ditangguhkan dari jabatan partai bulan lalu. Dalam sebuah pernyataan setelah penangguhan, Sharma menulis dia menarik pernyataannya, tetapi dia berusaha membenarkan komentarnya dengan mengeklaim itu sebagai tanggapan atas penghinaan dan ketidakhormatan terhadap dewa Hindu Siwa.

 
 
Sumber: BBC/berbagai sumber
 

 

sumber : BBC/berbagai smber
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement