Perajin Wa Ode Obi membuat tenun khas Masilili dengan alat tradisional di Desa Masalili, Kecamatan Kontunaga, Muna, Sulawesi Tenggara, Senin (5/9/2022). Wa Ode Obi telah menciptakan ratusan motif tenun khas Masalili dan telah menjual hingga ke luar negeri seperti Inggris, India dan Arab Saudi dengan harga bervariasi dari Rp2 juta per lembar sampai Rp2,5 juta per lembar tergantung tebal dan corak motifnya. (FOTO : ANTARA/jojon)
Perajin Wa Ode Obi merangkai motif tenun khas Masilili dengan alat tradisional di Desa Masalili, Kecamatan Kontunaga, Muna, Sulawesi Tenggara, Senin (5/9/2022). Wa Ode Obi telah menciptakan ratusan motif tenun khas Masalili dan telah menjual hingga ke luar negeri seperti Inggris, India dan Arab Saudi dengan harga bervariasi dari Rp2 juta per lembar sampai Rp2,5 juta per lembar tergantung tebal dan corak motifnya. (FOTO : ANTARA/jojon)
Perajin Wa Ode Obi merangkai motif tenun khas Masilili dengan alat tradisional di Desa Masalili, Kecamatan Kontunaga, Muna, Sulawesi Tenggara, Senin (5/9/2022). Wa Ode Obi telah menciptakan ratusan motif tenun khas Masalili dan telah menjual hingga ke luar negeri seperti Inggris, India dan Arab Saudi dengan harga bervariasi dari Rp2 juta per lembar sampai Rp2,5 juta per lembar tergantung tebal dan corak motifnya. (FOTO : ANTARA/jojon)
inline
REPUBLIKA.CO.ID,MUNA -- Perajin Wa Ode Obi membuat tenun khas Masilili dengan alat tradisional di Desa Masalili, Kecamatan Kontunaga, Muna, Sulawesi Tenggara, Senin (5/9/2022).
Wa Ode Obi telah menciptakan ratusan motif tenun khas Masalili dan telah menjual hingga ke luar negeri seperti Inggris, India dan Arab Saudi dengan harga bervariasi dari Rp2 juta per lembar sampai Rp2,5 juta per lembar tergantung tebal dan corak motifnya.
sumber : Antara