REPUBLIKA.CO.ID, 8 Syarat Diterimanya Amal Kebaikan Seseorang
Amal yang diterima menjadi rukun kebahagiaan dan kesuksesan di dunia dan akhirat.
Dalam kitab Matan Az-Zubad, Imam Syafii pernah menegaskan bahwa setiap orang yang beramal tanpa ilmu, maka amalnya akan ditolak sia-sia. Ada beberapa syarat diterimanya amal seseorang menurut Islam yaitu sebagai berikut:
>Islam
Kekufuran merupakan sebab utama ditolaknya amal (QS Ali Imran: 90-91, QS Ali Imran: 85), QS al-Furqan: 3).
> Ikhlas
نَا أَغْنَى الشُّرَكَاءِ عَنِ الشِّرْكِ مَنْ عَمِلَ عَمَلاً أَشْرَكَ فِيهِ مَعِى غَيْرِى تَرَكْتُهُ وَشِرْكَهُ
“Aku (Allah) tidak membutuhkan kepada sekutu. Barang siapa beramal dan mempersekutukan-Ku, maka Aku tinggalkan dia dan sekutunya.” (HR Muslim dari Abu Hurairah RA).
>Mengikuti sunah Nabi SAW
مَنْ عَمِلَ عَمَلاً لَيْسَ عَلَيْهِ أَمْرُنَا فَهُوَ رَدٌّ
“Barang siapa yang beramal tidak mengikuti perintah kami, maka akan ditolak.” (HR Bukhari dan Muslim dari Aisyah RA).
>Bertakwa kepada Allah SWT (QS al-Maidah: 27).
>Berbakti kepada kedua orang tua (QS al-Ahqaf: 15-16).
Keenam, memperhatikan waktu beramal. Abu Bakar berwasiat kepada Umar, “Bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah memiliki amalan pada malam hari yang tidak menerima amalan siang, dan amalan siang yang tidak menerima amalan malam, dan Allah tidak menerima amalan sunah sampai menunaikan yang fardu.”
> Berbuat amal saleh (QS Fathir: 10).
> Tidak merasa bangga atas amalnya.