REPUBLIKA.CO.ID, 1. Persita vs Persikota (2011)
Dua orang tewas akibat bentrok dua kelompok suporter dari Persita dan Persikota. Dua suporter Persita meninggal akibat pemukulan dan pengeroyokan.
2. Persibo vs Persebaya (2012)
Lima orang meninggal dunia, empat di antaranya Bonekmania setelah terkena lemparan batu saat berada di dalam kereta. Pelaku pelemparan ditengarai suporter Persela.
3. Persija vs Persib (2012)
Tiga orang suporter Persija meninggal dunia akibat pengeroyokan di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) pada 27 Mei 2012.
4. Arema vs Persebaya (2014)
Tiga orang Aremania meninggal dunia akibat bentrokan dengan Bonekmania di Tol Simo. Ketiga fans Arema itu meninggal dunia diduga karena menjadi korban pengeroyokan.
5. Persis vs Martapura FC (2014)
Kerusuhan suporter terjadi pada laga Persis Solo vs Martapura FC di Stadion Manahan Solo pada 22 Oktober 2014. Usai laga tersebut salah satu suporter Persis, Joko Riyanto dikabarkan tewas dengan luka di dada.
6. Arema vs Persebaya (2015)
Dia kelompok suporter bentrok dalam perjalanan menuju Sleman. Tawuran terjadi di dua titik berbeda di Sragen. Dua orang dilaporkan tewas.
7. Arema vs Persebaya (2022)
Lebih dari 170 korban (angkanya terus bertambah) meninggal dunia menjadi catatan paling kelam dalam sejarah sepak bola Indonesia. Ironisnya, tragedi Kanjuruhan bukan bentrok antarsuporter karena pendukung Persebaya tak hadir dalam laga Arema vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan Kabupaten Malang, Sabtu (1/10).
Tragedi berawal dari kekecewaan suporter Arema yang masuk ke lapangan karena timnya kalah, diikuti prosedur penanganan eksesif dari pihak kepolisian yang menyebabkan ratusan meninggal karena terinjak-injak dan menghirup gas air mata.