Sabtu 08 Oct 2022 10:44 WIB

Tari Bangilun pada Kegiatan Merti Desa di Gunung Sindoro Sumbing

Tari Bangilun merupakan tarian khas kabupaten Temanggung diciptakan tahun 1900-an..

Rep: Anis Efizudin/ Red: Yogi Ardhi

Penari menampilkan tari Bangilun saat tradisi Merti Desa di lembah gunung Sindoro-Sumbing Desa Kledung, Temanggung, Jawa Tengah, Jumat (7/10/2022). Menurut tetua adat setempat Tari Bangilun merupakan tarian khas kabupaten Temanggung diciptakan sekitar tahun 1.900 pada saat jaman penjajahan Belanda yang bertujuan untuk menyebarkan agama Islam lewat budaya. (FOTO : ANTARA/Anis Efizudin)

Penari menampilkan tari Bangilun saat tradisi Merti Desa di lembah gunung Sindoro-Sumbing Desa Kledung, Temanggung, Jawa Tengah, Jumat (7/10/2022). Menurut tetua adat setempat Tari Bangilun merupakan tarian khas kabupaten Temanggung diciptakan sekitar tahun 1.900 pada saat jaman penjajahan Belanda yang bertujuan untuk menyebarkan agama Islam lewat budaya. (FOTO : ANTARA/Anis Efizudin)

Penari menampilkan tari Bangilun saat tradisi Merti Desa di lembah gunung Sindoro-Sumbing Desa Kledung, Temanggung, Jawa Tengah, Jumat (7/10/2022). Menurut tetua adat setempat Tari Bangilun merupakan tarian khas kabupaten Temanggung diciptakan sekitar tahun 1.900 pada saat jaman penjajahan Belanda yang bertujuan untuk menyebarkan agama Islam lewat budaya. (FOTO : ANTARA/Anis Efizudin)

inline

REPUBLIKA.CO.ID, TEMANGGUNG -- Penari menampilkan tari Bangilun saat tradisi Merti Desa di lembah gunung Sindoro-Sumbing Desa Kledung, Temanggung, Jawa Tengah, Jumat (7/10/2022). Menurut tetua adat setempat Tari Bangilun merupakan tarian khas kabupaten Temanggung diciptakan sekitar tahun 1.900 pada saat jaman penjajahan Belanda yang bertujuan untuk menyebarkan agama Islam lewat budaya. 

sumber : Antara Foto
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement