Rabu 12 Oct 2022 17:04 WIB

Kereta Wisata Agrowisata di Pabrik Gula Madukismo Yogyakarta

pengunjung akan menikmati perjalanan menggunakan kereta api tua .

Rep: Wihdan Hidayat/ Red: Yogi Ardhi

Lori Agrowisata Madukismo membawa pengunjung berkeliling di Pabrik Gula Madukismo, Yogyakarta, Rabu (12/10/2022). Agrowisata dikenalkan ke masyarakat sejak 17 April 1993. Pengunjung akan mendapatkan penjelasan mengenai proses pengolahan tebu menjadi kristal gula dan proses pembuatan alhohol spiritus. Selain itu pengunjung akan menikmati perjalanan menggunakan kereta api tua setelah mendapatkan penjelasan tentang proses produksi. Tarif yang ditawarkan Rp 7 ribu, namun harus menunggu 40 orang penumpang baru bisa beroperasi. (FOTO : Republika/Wihdan Hidayat)

Lori Agrowisata Madukismo membawa pengunjung berkeliling di Pabrik Gula Madukismo, Yogyakarta, Rabu (12/10/2022). Agrowisata dikenalkan ke masyarakat sejak 17 April 1993. Pengunjung akan mendapatkan penjelasan mengenai proses pengolahan tebu menjadi kristal gula dan proses pembuatan alhohol spiritus. Selain itu pengunjung akan menikmati perjalanan menggunakan kereta api tua setelah mendapatkan penjelasan tentang proses produksi. Tarif yang ditawarkan Rp 7 ribu, namun harus menunggu 40 orang penumpang baru bisa beroperasi. (FOTO : Republika/Wihdan Hidayat)

Pengunjung menaiki kereta wisata Agrowisata Madukismo berkeliling di Pabrik Gula Madukismo, Yogyakarta, Rabu (12/10/2022). Agrowisata dikenalkan ke masyarakat sejak 17 April 1993. Pengunjung akan mendapatkan penjelasan mengenai proses pengolahan tebu menjadi kristal gula dan proses pembuatan alhohol spiritus. Selain itu pengunjung akan menikmati perjalanan menggunakan kereta api tua setelah mendapatkan penjelasan tentang proses produksi. Tarif yang ditawarkan Rp 7 ribu, namun harus menunggu 40 orang penumpang baru bisa beroperasi. (FOTO : Republika/Wihdan Hidayat)

Lori Agrowisata Madukismo membawa pengunjung berkeliling di Pabrik Gula Madukismo, Yogyakarta, Rabu (12/10/2022). Agrowisata dikenalkan ke masyarakat sejak 17 April 1993. Pengunjung akan mendapatkan penjelasan mengenai proses pengolahan tebu menjadi kristal gula dan proses pembuatan alhohol spiritus. Selain itu pengunjung akan menikmati perjalanan menggunakan kereta api tua setelah mendapatkan penjelasan tentang proses produksi. Tarif yang ditawarkan Rp 7 ribu, namun harus menunggu 40 orang penumpang baru bisa beroperasi. (FOTO : Republika/Wihdan Hidayat)

Lori Agrowisata Madukismo membawa pengunjung berkeliling di Pabrik Gula Madukismo, Yogyakarta, Rabu (12/10/2022). Agrowisata dikenalkan ke masyarakat sejak 17 April 1993. Pengunjung akan mendapatkan penjelasan mengenai proses pengolahan tebu menjadi kristal gula dan proses pembuatan alhohol spiritus. Selain itu pengunjung akan menikmati perjalanan menggunakan kereta api tua setelah mendapatkan penjelasan tentang proses produksi. Tarif yang ditawarkan Rp 7 ribu, namun harus menunggu 40 orang penumpang baru bisa beroperasi. (FOTO : Republika/Wihdan Hidayat)

Lori Agrowisata Madukismo membawa pengunjung berkeliling di Pabrik Gula Madukismo, Yogyakarta, Rabu (12/10/2022). Agrowisata dikenalkan ke masyarakat sejak 17 April 1993. Pengunjung akan mendapatkan penjelasan mengenai proses pengolahan tebu menjadi kristal gula dan proses pembuatan alhohol spiritus. Selain itu pengunjung akan menikmati perjalanan menggunakan kereta api tua setelah mendapatkan penjelasan tentang proses produksi. Tarif yang ditawarkan Rp 7 ribu, namun harus menunggu 40 orang penumpang baru bisa beroperasi. (FOTO : Republika/Wihdan Hidayat)

inline

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Pengunjung menaiki kereta wisata Agrowisata Madukismo berkeliling di Pabrik Gula Madukismo, Yogyakarta, Rabu (12/10/2022). Agrowisata di pabrik gula ini dikenalkan ke masyarakat sejak 17 April 1993.

Pengunjung akan mendapatkan penjelasan mengenai proses pengolahan tebu menjadi kristal gula dan proses pembuatan alhohol spiritus.

Selain itu pengunjung akan menikmati perjalanan menggunakan kereta api tua setelah mendapatkan penjelasan tentang proses produksi. Tarif yang ditawarkan Rp 7 ribu, namun harus menunggu 40 orang penumpang baru bisa beroperasi

sumber : Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement