Warga mengangkat ubur-ubur ungu atau ubur-ubur mahkota (Cephea cephea) yang terdampar di Pantai Teluk Palu, Sulawesi Tengah, Jumat (17/2/2023). Puluhan ubur-ubur berdiameter antara 30cm sampai 50cm yang berhabitat di laut dalam sekitar Laut Pasifik dan Atlantik Timur dan juga ditemukan di pesisir Pantai Selatan Sydney Australia itu diduga terbawa angin kencang dan arus laut selain karena faktor perubahan iklim. (FOTO : Antara/Basri Marzuki)
Warga menunjukkan ubur-ubur ungu atau ubur-ubur mahkota (Cephea cephea) yang terdampar di Pantai Teluk Palu, Sulawesi Tengah, Jumat (17/2/2023). Puluhan ubur-ubur berdiameter antara 30cm sampai 50cm yang berhabitat di laut dalam sekitar Laut Pasifik dan Atlantik Timur dan juga ditemukan di pesisir Pantai Selatan Sydney Australia itu diduga terbawa angin kencang dan arus laut selain karena faktor perubahan iklim. (FOTO : Antara/Basri Marzuki)
Sejumlah ubur-ubur ungu atau ubur-ubur mahkota (Cephea cephea) yang terdampar mengapung di Pantai Teluk Palu, Sulawesi Tengah, Jumat (17/2/2023). Puluhan ubur-ubur berdiameter antara 30cm sampai 50cm yang berhabitat di laut dalam sekitar Laut Pasifik dan Atlantik Timur dan juga ditemukan di pesisir Pantai Selatan Sydney Australia itu diduga terbawa angin kencang dan arus laut selain karena faktor perubahan iklim. (FOTO : Antara/Basri Marzuki)
inline
REPUBLIKA.CO.ID,Warga mengangkat ubur-ubur ungu atau ubur-ubur mahkota (Cephea cephea) yang terdampar di Pantai Teluk Palu, Sulawesi Tengah, Jumat (17/2/2023).
Puluhan ubur-ubur berdiameter antara 30cm sampai 50cm yang berhabitat di laut dalam sekitar Laut Pasifik dan Atlantik Timur dan juga ditemukan di pesisir Pantai Selatan Sydney Australia itu diduga terbawa angin kencang dan arus laut selain karena faktor perubahan iklim.
sumber : Antara