Sabtu 25 Feb 2023 02:02 WIB

Drama Berbahasa Daerah Peringati Hari Ibu Internasional

Setiap tahun sejumlah bahasa punah karena kehilangan penuturnya..

Rep: Edi Yusuf/ Red: Yogi Ardhi

Adegan pertempuran saat pementasan drama berbahasa Sunda berjudul Hutbah Munggaran di Pajajaran karya Prof Yus Rusyana yang disutradarai Arya Sanjaya yang dibawakan oleh Teater Studiklub Teater Bandung (STB) dan Wayang Tavip, di Gedung Rumentang Siang, Kota Bandung, Jumat (24/2/2023). Pagelaran drama dalam rangka memperingati Hari Bahasa Ibu Internasional ini mengisahkan Prabu Anom Kian Santang Aria Cakrabuana putra Prabu Siliwangi setelah berkelana dari Tanah Makkah, sekembalinya ke Pajajaran mengajak ayahnya dan masyarakat Pajajaran masuk Islam. (FOTO : Edi Yusuf/Republika)

Adegan pertempuran saat pementasan drama berbahasa Sunda berjudul Hutbah Munggaran di Pajajaran karya Prof Yus Rusyana yang disutradarai Arya Sanjaya yang dibawakan oleh Teater Studiklub Teater Bandung (STB) dan Wayang Tavip, di Gedung Rumentang Siang, Kota Bandung, Jumat (24/2/2023). Pagelaran drama dalam rangka memperingati Hari Bahasa Ibu Internasional ini mengisahkan Prabu Anom Kian Santang Aria Cakrabuana putra Prabu Siliwangi setelah berkelana dari Tanah Makkah, sekembalinya ke Pajajaran mengajak ayahnya dan masyarakat Pajajaran masuk Islam. Namun karena ulah sejumlah penghianat, perjalanan syiar Kian Santang tidak berjalan semstinya, terjadi pertempuran antara pasukan kerajaan Pajajaran dan pasukan Kian Santang. (FOTO : Edi Yusuf/Republika)

Adegan Prabu Anom Kian Santang berbicara dengan penghianat saat drama berbahasa Sunda berjudul Hutbah Munggaran di Pajajaran karya Prof Yus Rusyana yang disutradarai Arya Sanjaya yang dibawakan oleh Teater Studiklub Teater Bandung (STB) dan Wayang Tavip, di Gedung Rumentang Siang, Kota Bandung, Jumat (24/2/2023). Pagelaran dalam rangka memperingati Hari Bahasa Ibu Internasional ini mengisahkan Prabu Anom Kian Santang Aria Cakrabuana putra Prabu Siliwangi setelah berkelana dari Tanah Makkah, sekembalinya ke Pajajaran mengajak ayahnya dan masyarakat Pajajaran masuk Islam. Namun karena ulah sejumlah penghianat, perjalanan syiar Kian Santang tidak berjalan baik, terjadi pertempuran antara pasukan kerajaan Pajajaran dan pasukan Kian Santang. (FOTO : Edi Yusuf/Republika)

Adegan kabar kedatangan Prabu Anom Kian Santang dari Makkah disambut baik sekaligus kebingungan oleh pasukan Pajajaran saat drama berbahasa Sunda berjudul Hutbah Munggaran di Pajajaran karya Prof Yus Rusyana yang disutradarai Arya Sanjaya yang dibawakan oleh Teater Studiklub Teater Bandung (STB) dan Wayang Tavip, di Gedung Rumentang Siang, Kota Bandung, Jumat (24/2/2023). Pagelaran dalam rangka memperingati Hari Bahasa Ibu Internasional ini mengisahkan Prabu Anom Kian Santang Aria Cakrabuana putra Prabu Siliwangi setelah berkelana dari Tanah Makkah, sekembalinya ke Pajajaran mengajak ayahnya dan masyarakat Pajajaran masuk Islam. Namun karena ulah sejumlah penghianat, perjalanan syiar Kian Santang tidak berjalan baik, terjadi pertempuran antara pasukan kerajaan Pajajaran dan pasukan Kian Santang. (FOTO : Edi Yusuf/Republika)

Adegan Prabu Anom Kian Santang membimbing sejumlah pasukan Pajajaran masuk Islam saat drama berbahasa Sunda berjudul Hutbah Munggaran di Pajajaran karya Prof Yus Rusyana yang disutradarai Arya Sanjaya yang dibawakan oleh Teater Studiklub Teater Bandung (STB) dan Wayang Tavip, di Gedung Rumentang Siang, Kota Bandung, Jumat (24/2/2023). Pagelaran dalam rangka memperingati Hari Bahasa Ibu Internasional ini mengisahkan Prabu Anom Kian Santang Aria Cakrabuana putra Prabu Siliwangi setelah berkelana dari Tanah Makkah, sekembalinya ke Pajajaran mengajak ayahnya dan masyarakat Pajajaran masuk Islam. Namun karena ulah sejumlah penghianat, perjalanan syiar Kian Santang tidak berjalan baik, terjadi pertempuran antara pasukan kerajaan Pajajaran dan pasukan Kian Santang. (FOTO : Edi Yusuf/Republika)

Adegan ulah sejumlah penghianat membakar pusat kerajaan Pajajaran saat drama berbahasa Sunda berjudul Hutbah Munggaran di Pajajaran karya Prof Yus Rusyana yang disutradarai Arya Sanjaya yang dibawakan oleh Teater Studiklub Teater Bandung (STB) dan Wayang Tavip, di Gedung Rumentang Siang, Kota Bandung, Jumat (24/2/2023). Pagelaran dalam rangka memperingati Hari Bahasa Ibu Internasional ini mengisahkan Prabu Anom Kian Santang Aria Cakrabuana putra Prabu Siliwangi setelah berkelana dari Tanah Makkah, sekembalinya ke Pajajaran mengajak ayahnya dan masyarakat Pajajaran masuk Islam. Namun karena ulah sejumlah penghianat, perjalanan syiar Kian Santang tidak berjalan baik, terjadi pertempuran antara pasukan kerajaan Pajajaran dan pasukan Kian Santang. (FOTO : Edi Yusuf/Republika)

inline

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Adegan pertempuran saat pementasan drama berbahasa Sunda berjudul Hutbah Munggaran di Pajajaran karya Prof Yus Rusyana yang disutradarai Arya Sanjaya yang dibawakan oleh Teater Studiklub Teater Bandung (STB) dan Wayang Tavip, di Gedung Rumentang Siang, Kota Bandung, Jumat (24/2/2023).

Pagelaran drama dalam rangka memperingati Hari Bahasa Ibu Internasional ini mengisahkan Prabu Anom Kian Santang Aria Cakrabuana putra Prabu Siliwangi setelah berkelana dari Tanah Makkah, sekembalinya ke Pajajaran mengajak ayahnya dan masyarakat Pajajaran masuk Islam.

Peringatan Bahasa Ibu sebagai upaya meningkatkan kesadaran perlunya melestarikan bahasa ibu. Setiap tahun sejumlah bahasa punah karena kehilangan penuturnya tidak terkecuali dengan Indonesia. 

sumber : Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement