Kamis 08 Jun 2023 12:17 WIB

New York Diselimuti Asap Kuning Imbas Karhutla di Kanada

Gubernur New York Kathy Hochul akan mendistribusikan satu juta masker kepada warga .

Red: Tahta Aidilla

Seorang pria berbicara di ponselnya saat dia melihat kabut di Jembatan George Washington di Fort Lee, N.J., Kamis (8/6/2023)WIB (FOTO : AP Photo/Seth Wenig)

Sebuah pesawat Southwest mendarat di Bandara LaGuardia di New York, Kamis (8/6/2023)WIB. Administrasi Penerbangan Federal menghentikan beberapa penerbangan menuju Bandara LaGuardia dan memperlambat pesawat ke Newark Liberty dan Philadelphia karena asap dari kebakaran hutan di Kanada membatasi jarak pandang. (FOTO : AP/ David R.Martin)

Pemandangan udara menunjukkan Kota New York di langit yang dipenuhi kabut dari observatorium Empire State Building, Kamis (8/6/2023)WIB (FOTO : AP/ Yuki Iwamura)

Siswa di kelas bahasa Inggris kelas 10 di Pelham Memorial High School melihat ke luar jendela kelas mereka, New Yrok, Kamis (8/6/2023). (FOTO : AP/ Will Zammit-Miller)

Pejalan kaki melewati One World Trade Center di tengah kabut asap akibat kebakaran hutan di Kanada, Kamis (8/6/2023)WIB (FOTO : AP Photo/Julie Jacobson)

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Pemandangan udara menunjukkan Kota New York di langit yang dipenuhi kabut, Kamis (8/6/2023)WIB.

Jutaan orang di Amerika Utara diminta mengenakan masker N-95 ketika berada di luar ruangan. Menyusul, kualitas udara yang memburuk akibat kebakaran hutan (karhutla) di Kanada yang terjadi lebih cepat dari perkiraan.

New York, akan mulai mendistribuskan masker gratis pada Kamis (8/6/2023) ini. Gubernur New York Kathy Hochul mengumumkan, pihaknya akan mendistribusikan satu juta masker kepada warga pada Kamis ini.

Administrasi Penerbangan Federal menghentikan beberapa penerbangan menuju Bandara LaGuardia dan memperlambat pesawat ke Newark Liberty dan Philadelphia karena asap dari kebakaran hutan di Kanada membatasi jarak pandang.