Selasa 04 Jul 2023 13:05 WIB

Lomba Alih Aksara Jawa

Sebanyak lima peserta dipilih dari seratus peserta setiap kategori.

Rep: Wihdan Hidayat/ Red: Tahta Aidilla

Peserta lomba alih aksara menggunakan pakaian Gagrak Ngayogyakarta mengerjakan soal saat babak final Kompetisi Bahasa dan Sastra di Taman Pintar, Yogyakarta, Selasa (4/7/2023). Sebanyak lima peserta dipilih dari seratus peserta setiap kategori yakni anak, remaja, dan dewasa. Hal yang baru untuk kategori remaja dan dewasa, peserta tidak hanya menyalin kalimat dalam aksara Jawa tetapi juga menuliskan secara digital melalui laptop. Selain alih aksara dalam kompetisi ini juga dilombakan nembang Macapat, Sesorah, Maca Cerkak, Panataacara, Geguritan dan Mendongeng. (FOTO : Republika/Wihdan Hidayat)

Peserta lomba alih aksara menggunakan pakaian Gagrak Ngayogyakarta mengerjakan soal saat babak final Kompetisi Bahasa dan Sastra di Taman Pintar, Yogyakarta, Selasa (4/7/2023). Sebanyak lima peserta dipilih dari seratus peserta setiap kategori yakni anak, remaja, dan dewasa. Hal yang baru untuk kategori remaja dan dewasa, peserta tidak hanya menyalin kalimat dalam aksara Jawa tetapi juga menuliskan secara digital melalui laptop. Selain alih aksara dalam kompetisi ini juga dilombakan nembang Macapat, Sesorah, Maca Cerkak, Panataacara, Geguritan dan Mendongeng. (FOTO : Republika/Wihdan Hidayat)

Peserta lomba alih aksara menggunakan pakaian Gagrak Ngayogyakarta mengerjakan soal saat babak final Kompetisi Bahasa dan Sastra di Taman Pintar, Yogyakarta, Selasa (4/7/2023). Sebanyak lima peserta dipilih dari seratus peserta setiap kategori yakni anak, remaja, dan dewasa. Hal yang baru untuk kategori remaja dan dewasa, peserta tidak hanya menyalin kalimat dalam aksara Jawa tetapi juga menuliskan secara digital melalui laptop. Selain alih aksara dalam kompetisi ini juga dilombakan nembang Macapat, Sesorah, Maca Cerkak, Panataacara, Geguritan dan Mendongeng. (FOTO : Republika/Wihdan Hidayat)

Peserta dewasa lomba alih aksara menggunakan pakaian Gagrak Ngayogyakarta menyalin ke format digital saat babak final Kompetisi Bahasa dan Sastra di Taman Pintar, Yogyakarta, Selasa (4/7/2023). Sebanyak lima peserta dipilih dari seratus peserta setiap kategori yakni anak, remaja, dan dewasa. Hal yang baru untuk kategori remaja dan dewasa, peserta tidak hanya menyalin kalimat dalam aksara Jawa tetapi juga menuliskan secara digital melalui laptop. Selain alih aksara dalam kompetisi ini juga dilombakan nembang Macapat, Sesorah, Maca Cerkak, Panataacara, Geguritan dan Mendongeng. (FOTO : Republika/Wihdan Hidayat)

Peserta lomba alih aksara menggunakan pakaian Gagrak Ngayogyakarta mengerjakan soal saat babak final Kompetisi Bahasa dan Sastra di Taman Pintar, Yogyakarta, Selasa (4/7/2023). Sebanyak lima peserta dipilih dari seratus peserta setiap kategori yakni anak, remaja, dan dewasa. Hal yang baru untuk kategori remaja dan dewasa, peserta tidak hanya menyalin kalimat dalam aksara Jawa tetapi juga menuliskan secara digital melalui laptop. Selain alih aksara dalam kompetisi ini juga dilombakan nembang Macapat, Sesorah, Maca Cerkak, Panataacara, Geguritan dan Mendongeng. (FOTO : Republika/Wihdan Hidayat)

Peserta dewasa lomba alih aksara menggunakan pakaian Gagrak Ngayogyakarta menyalin ke format digital saat babak final Kompetisi Bahasa dan Sastra di Taman Pintar, Yogyakarta, Selasa (4/7/2023). Sebanyak lima peserta dipilih dari seratus peserta setiap kategori yakni anak, remaja, dan dewasa. Hal yang baru untuk kategori remaja dan dewasa, peserta tidak hanya menyalin kalimat dalam aksara Jawa tetapi juga menuliskan secara digital melalui laptop. Selain alih aksara dalam kompetisi ini juga dilombakan nembang Macapat, Sesorah, Maca Cerkak, Panataacara, Geguritan dan Mendongeng. (FOTO : Republika/Wihdan Hidayat)

Peserta dewasa lomba alih aksara menggunakan pakaian Gagrak Ngayogyakarta menyalin ke format digital saat babak final Kompetisi Bahasa dan Sastra di Taman Pintar, Yogyakarta, Selasa (4/7/2023). Sebanyak lima peserta dipilih dari seratus peserta setiap kategori yakni anak, remaja, dan dewasa. Hal yang baru untuk kategori remaja dan dewasa, peserta tidak hanya menyalin kalimat dalam aksara Jawa tetapi juga menuliskan secara digital melalui laptop. Selain alih aksara dalam kompetisi ini juga dilombakan nembang Macapat, Sesorah, Maca Cerkak, Panataacara, Geguritan dan Mendongeng. (FOTO : Republika/Wihdan Hidayat)

Peserta lomba alih aksara menggunakan pakaian Gagrak Ngayogyakarta mengerjakan soal saat babak final Kompetisi Bahasa dan Sastra di Taman Pintar, Yogyakarta, Selasa (4/7/2023). Sebanyak lima peserta dipilih dari seratus peserta setiap kategori yakni anak, remaja, dan dewasa. Hal yang baru untuk kategori remaja dan dewasa, peserta tidak hanya menyalin kalimat dalam aksara Jawa tetapi juga menuliskan secara digital melalui laptop. Selain alih aksara dalam kompetisi ini juga dilombakan nembang Macapat, Sesorah, Maca Cerkak, Panataacara, Geguritan dan Mendongeng. (FOTO : Republika/Wihdan Hidayat)

inline

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Peserta lomba alih aksara menggunakan paaian Gagrak Ngayogyakarta mengerjakan soal saat babak final Kompetisi Bahasa dan Sastra di Taman Pintar, Yogyakarta, Selasa (4/7/2023).

Sebanyak lima peserta dipilih dari seratus peserta setiap kategori yakni anak, remaja, dan dewasa. Hal yang baru untuk kategori remaja dan dewasa, peserta tidak hanya menyalin kalimat dalam aksara Jawa, tetapi juga menuliskan secara digital melalui laptop.

Selain alih aksara dalam kompetisi ini juga dilombakan nembang Macapat, Sesorah, Maca Cerkak, Panataacara, Geguritan, dan Mendongeng.

sumber : Republika/ Wihdan Hidayat
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement