Jumat 14 Jul 2023 19:20 WIB

Pameran Manuskrip Islam dari Abad ke-19

Pameran untuk mengingatkan pengunjung agar menjaga budaya literasi.

Rep: Wihdan Hidayat/ Red: Tahta Aidilla

Mahasiswa melihat instalasi seni tentang manuskrip saat pameran manuskrip Islam di Perpustakaan Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta, Jumat (14/7/2023). Pameran yang digagas oleh Lembaga Kebudayaan Embun Kalimasasa Yayasan Badan Wakaf UII ini dalam rangka Milad ke-80 UII. Berbagai manuskrip berbagai judul dari abad je-19 hingga abad ke-20 ditampilkan untuk mengingatkan pengunjung agar menjaga budaya literasi. Manuskrip-manuskrip tersebut bercerita tentang pengalaman hidup masyarakat masa lampau dan bahkan menjadi katalis yang mendorong perubahan zaman. (FOTO : Republika/Wihdan Hidayat)

Mahasiswa melihat pameran manuskrip Islam di Perpustakaan Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta, Jumat (14/7/2023). Pameran yang digagas oleh Lembaga Kebudayaan Embun Kalimasasa Yayasan Badan Wakaf UII ini dalam rangka Milad ke-80 UII. Berbagai manuskrip berbagai judul dari abad je-19 hingga abad ke-20 ditampilkan untuk mengingatkan pengunjung agar menjaga budaya literasi. Manuskrip-manuskrip tersebut bercerita tentang pengalaman hidup masyarakat masa lampau dan bahkan menjadi katalis yang mendorong perubahan zaman. (FOTO : Republika/Wihdan Hidayat)

Mahasiswa melihat pameran manuskrip Islam di Perpustakaan Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta, Jumat (14/7/2023). Pameran yang digagas oleh Lembaga Kebudayaan Embun Kalimasasa Yayasan Badan Wakaf UII ini dalam rangka Milad ke-80 UII. Berbagai manuskrip berbagai judul dari abad je-19 hingga abad ke-20 ditampilkan untuk mengingatkan pengunjung agar menjaga budaya literasi. Manuskrip-manuskrip tersebut bercerita tentang pengalaman hidup masyarakat masa lampau dan bahkan menjadi katalis yang mendorong perubahan zaman. (FOTO : Republika/Wihdan Hidayat)

Mahasiswa melihat pameran manuskrip Islam di Perpustakaan Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta, Jumat (14/7/2023). Pameran yang digagas oleh Lembaga Kebudayaan Embun Kalimasasa Yayasan Badan Wakaf UII ini dalam rangka Milad ke-80 UII. Berbagai manuskrip berbagai judul dari abad je-19 hingga abad ke-20 ditampilkan untuk mengingatkan pengunjung agar menjaga budaya literasi. Manuskrip-manuskrip tersebut bercerita tentang pengalaman hidup masyarakat masa lampau dan bahkan menjadi katalis yang mendorong perubahan zaman. (FOTO : Republika/Wihdan Hidayat)

Mahasiswa melihat pameran manuskrip Islam di Perpustakaan Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta, Jumat (14/7/2023). Pameran yang digagas oleh Lembaga Kebudayaan Embun Kalimasasa Yayasan Badan Wakaf UII ini dalam rangka Milad ke-80 UII. Berbagai manuskrip berbagai judul dari abad je-19 hingga abad ke-20 ditampilkan untuk mengingatkan pengunjung agar menjaga budaya literasi. Manuskrip-manuskrip tersebut bercerita tentang pengalaman hidup masyarakat masa lampau dan bahkan menjadi katalis yang mendorong perubahan zaman. (FOTO : Republika/Wihdan Hidayat)

Beberapa koleksi manuskrip lama yang ditampilkan saat pameran manuskrip Islam di Perpustakaan Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta, Jumat (14/7/2023). Pameran yang digagas oleh Lembaga Kebudayaan Embun Kalimasasa Yayasan Badan Wakaf UII ini dalam rangka Milad ke-80 UII. Berbagai manuskrip berbagai judul dari abad je-19 hingga abad ke-20 ditampilkan untuk mengingatkan pengunjung agar menjaga budaya literasi. Manuskrip-manuskrip tersebut bercerita tentang pengalaman hidup masyarakat masa lampau dan bahkan menjadi katalis yang mendorong perubahan zaman. (FOTO : Republika/Wihdan Hidayat)

inline

REPUBLIKA.CO.ID,  YOGYAKARTA. --  Mahasiswa melihat pameran manuskrip Islam di Perpustakaan Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta, Jumat (14/7/2023).

Pameran yang digagas oleh Lembaga Kebudayaan Embun Kalimasasa Yayasan Badan Wakaf UII ini dalam rangka Milad ke-80 UII.

Berbagai manuskrip berbagai judul dari abad ke-19 hingga abad ke-20 ditampilkan untuk mengingatkan pengunjung agar menjaga budaya literasi.

Manuskrip-manuskrip tersebut bercerita tentang pengalaman hidup masyarakat masa lampau dan bahkan menjadi katalis yang mendorong perubahan zaman.

 

sumber : Republika/Wihdan Hidayat
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement