Selasa 05 Mar 2024 19:52 WIB

Mengapa Para Petarung Kelas Dunia Memilih Islam?

Masing-masing petarung memiliki alasan sendiri memeluk Islam

Foto:

Disiplin dan pegangan hidup

Beberapa petarung mualaf menyatakan bahwa aspek kedisiplinan dari Islam membuat mereka tertarik. Patut dicatat, ajaran Islam mengatur secara ketat soal ibadah-ibadahnya, bagaimana harus dilakukan serta bagaimana rukun-rukunnya. Sebagaimana para petarung juga harus menjalani rezim latihan yang ketat dan penuh disiplin.

“Sebagai seorang Muslim, Islam telah mendewasakan saya. Islam memberi saya disiplin, sepanjang hidup. Ini memberi saya struktur, memberi saya panduan, sesuatu untuk dijalani, dan aturan yang harus diikuti," kata petinju WBA tak terkalahkan yang masuk Islam pada 2019 lalu, Devin Haney  di Last Stand Podcast bersama Brian Custer.

Jalan penyelamatan

Dunia olahraga beladiri awam dipahami sebagai dunia yang keras dan penuh tekanan. Dalam itu, para petarung yang lalai terjebak dalam pelarian ke substansi adiktif. Bagi petarung MMA Kevin Lee yang memeluk Islam pada 2022 dan Alex Pereira yang masuk Islam pada 2020, Islam jadi jalan keluar dari tabiat buruk merusak diri sendiri tersebut. 

Kevin Lee menuturkan, ia memeluk Islam untuk keluar dari kecanduan narkoba. Sementara Alex Pereira melepaskan diri dari kecanduan alkohol dengan memeluk Islam. Larangan keras dalam ajaran Islam terhadap hal-hal yang merusak diri sendiri itu membuat mereka bisa keluar dari spiral menuju kehancuran.

Ukhuwah Islamiyah

Dunia petarung, meski isinya orang baku hantam, juga diwarnai solidaritas di antara mereka. Sejumlah petarung mualaf juga mengutip persaudaraan dalam Islam yang jadi daya tarik agama tersebut. 

Petarung UFC dari Australia, Jake Matthews mengatakan ia kagum melihat hal itu dari teman-teman Muslimnya. Hal itu semakin ia rasakan setelah memeluk Islam pada 2023 lalu. “Besarnya dukungan dari umat – komunitas Muslim – adalah hal yang belum pernah saya alami sebelumnya,” kata Matthews soal perjalanannya menuju Islam.  

Hal serupa juga dirasakan Kevin Lee. “Saya ingin jadi pribadi yang lebih baik maka itu saya masuk Islam, saya sekarang seorang Muslim. Di sini saya merasakan kekuatan persaudaraan Islam yang sungguh luas. Semakin banyak bertemu dengan muslim, saya diterima dan semakin banyak memiliki saudara.”

Ketenangan hati

Kerasnya dunia para petarung juga penuh tekanan, baik pada tubuh yang kena pukul maupun pada pikiran yang harus selalu terfokus pada kemenangan. 

Sementara bagi petarung perempuan asal Amerika Serikat, Amber Leibrock yang jadi mualaf pada 2023 lalu, Islam membuatnya menemukan kedamaian hati dan kebahagiaan yang sudah lama ia cari. Islam membuatnya sadar bahwa kemenangan bukanlah segala-galanya dan akhirnya bisa berdamai dengan dirinya sendiri.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Muslim Muslimah (mcceastbay)

“Saya bekerja sekeras-kerasnya namun tetap merasa belum berhasil. Terputus dari orang-orang yang sangat saya cintai dan hidup saya terbalik,” tulisnya di akun instagram resminya. “Kemudian dalam sekejap mata, semuanya mulai masuk akal. Semuanya membawa saya ke jalan yang membawa saya lebih dekat kepada Allah dan menemukan din saya,” tambahnya. “Sekarang saya tak terlalu memusingkan soal kemenangan.”

Pandangan politik

Bagi petinju Afrika-Amerika Muhammad Ali yang jadi mualaf pada 1960-an, keislamannya juga terkait dengan perjuangan kesetaraan ras di AS. Ia mengenal Islam melalui organisasi sempalan Nation of Islam yang getol memperjuangkan kulit hitam Amerika dan kemudian merengkuh Islam tradisional.

Sementara perpolitikan di Austria, juga punya andil membuat salah satu petarung MMA terhebat negeri itu, Wilhelm Ott, memeluk Islam. Ia belajar Islam setelah jengah dengan politik Austria yang mendiskriminasi Muslim.

Legenda UFC Royce Gracie juga memeluk Islam baru-baru ini setelah ramai kecaman atas unggahannya yang terkesan membela Israel dalam serangan ke Gaza.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement