Warga memakai payung saat melintasi Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Kamis (2/5/2024). Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) fenomena suhu panas yang terjadi di Indonesia dipicu oleh faktor pemanasan permukaan akibat siklus gerak semu matahari yang biasa terjadi setiap tahun. Diperkirakan fenomena suhu panas akan berlangsung hingga Agustus atau September 2024. (FOTO : Republika/Putra M. Akbar)
Warga memakai payung saat melintasi Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Kamis (2/5/2024). Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) fenomena suhu panas yang terjadi di Indonesia dipicu oleh faktor pemanasan permukaan akibat siklus gerak semu matahari yang biasa terjadi setiap tahun. Diperkirakan fenomena suhu panas akan berlangsung hingga Agustus atau September 2024. (FOTO : Republika/Putra M. Akbar)
Warga memakai payung saat melintasi Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Kamis (2/5/2024). Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) fenomena suhu panas yang terjadi di Indonesia dipicu oleh faktor pemanasan permukaan akibat siklus gerak semu matahari yang biasa terjadi setiap tahun. Diperkirakan fenomena suhu panas akan berlangsung hingga Agustus atau September 2024. (FOTO : Republika/Putra M. Akbar)
Warga memakai payung saat melintasi Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Kamis (2/5/2024). Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) fenomena suhu panas yang terjadi di Indonesia dipicu oleh faktor pemanasan permukaan akibat siklus gerak semu matahari yang biasa terjadi setiap tahun. Diperkirakan fenomena suhu panas akan berlangsung hingga Agustus atau September 2024. (FOTO : Republika/Putra M. Akbar)
Warga memakai payung saat melintasi jembatan di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Kamis (2/5/2024). Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) fenomena suhu panas yang terjadi di Indonesia dipicu oleh faktor pemanasan permukaan akibat siklus gerak semu matahari yang biasa terjadi setiap tahun. Diperkirakan fenomena suhu panas akan berlangsung hingga Agustus atau September 2024. (FOTO : Republika/Putra M. Akbar)
Warga memakai payung saat melintasi jembatan di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Kamis (2/5/2024). Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) fenomena suhu panas yang terjadi di Indonesia dipicu oleh faktor pemanasan permukaan akibat siklus gerak semu matahari yang biasa terjadi setiap tahun. Diperkirakan fenomena suhu panas akan berlangsung hingga Agustus atau September 2024. (FOTO : Republika/Putra M. Akbar)
Warga memakai payung saat melintasi jembatan di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Kamis (2/5/2024). Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) fenomena suhu panas yang terjadi di Indonesia dipicu oleh faktor pemanasan permukaan akibat siklus gerak semu matahari yang biasa terjadi setiap tahun. Diperkirakan fenomena suhu panas akan berlangsung hingga Agustus atau September 2024. (FOTO : Republika/Putra M. Akbar)
Warga memakai payung saat melintasi Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Kamis (2/5/2024). Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) fenomena suhu panas yang terjadi di Indonesia dipicu oleh faktor pemanasan permukaan akibat siklus gerak semu matahari yang biasa terjadi setiap tahun. Diperkirakan fenomena suhu panas akan berlangsung hingga Agustus atau September 2024. (FOTO : Republika/Putra M. Akbar)
Warga menutup kepalanya menggunakan kain saat melintasi jembatan di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Kamis (2/5/2024). Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) fenomena suhu panas yang terjadi di Indonesia dipicu oleh faktor pemanasan permukaan akibat siklus gerak semu matahari yang biasa terjadi setiap tahun. Diperkirakan fenomena suhu panas akan berlangsung hingga Agustus atau September 2024. (FOTO : Republika/Putra M. Akbar)
Warga memakai payung saat melintasi jembatan di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Kamis (2/5/2024). Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) fenomena suhu panas yang terjadi di Indonesia dipicu oleh faktor pemanasan permukaan akibat siklus gerak semu matahari yang biasa terjadi setiap tahun. Diperkirakan fenomena suhu panas akan berlangsung hingga Agustus atau September 2024. (FOTO : Republika/Putra M. Akbar)
inline
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Warga memakai payung saat melintasi Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Kamis (2/5/2024).
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) fenomena suhu panas di Indonesia terjadi karena posisi semu matahari pada bulan April berada dekat sekitar khatulistiwa. Menyebabkan suhu udara di sebagian wilayah Indonesia menjadi relatif cukup terik saat siang hari. Siklus gerak semu matahari yang biasa terjadi setiap tahun.
Diperkirakan fenomena suhu panas akan berlangsung hingga Agustus atau September 2024.
sumber : Republika/Putra M Akbar