Sebuah mobil menimpa mobil lainnya pascabanjir di Mataram, NTB, Senin (7/7/2025). Pemerintah Kota Mataram Provinsi NTB menyatakan banjir yang melanda pada Minggu (6/7/2025) mengakibatkan sebanyak 7.676 rumah terendam, 7.676 kepala keluarga (KK) atau sekitar 30.681 jiwa mengungsi dan satu orang meninggal dunia karena tersengat listrik di Ampenan. (FOTO : ANTARA FOTO/Dhimas Budi Pratama)
Warga membersihkan rumahnya pascabanjir di Mataram, NTB, Senin (7/7/2025). Pemerintah Kota Mataram Provinsi NTB menyatakan banjir yang melanda pada Minggu (6/7/2025) mengakibatkan sebanyak 7.676 rumah terendam, 7.676 kepala keluarga (KK) atau sekitar 30.681 jiwa mengungsi dan satu orang meninggal dunia karena tersengat listrik di Ampenan. (FOTO : ANTARA FOTO/Dhimas Budi Pratama)
Sebuah mobil terseret banjir di sungai di Mataram, NTB, Senin (7/7/2025). Pemerintah Kota Mataram Provinsi NTB menyatakan banjir yang melanda pada Minggu (6/7/2025) mengakibatkan sebanyak 7.676 rumah terendam, 7.676 kepala keluarga (KK) atau sekitar 30.681 jiwa mengungsi dan satu orang meninggal dunia karena tersengat listrik di Ampenan. (FOTO : ANTARA FOTO/Dhimas Budi Pratama)
inline
REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Sebuah mobil menimpa mobil lainnya pascabanjir di Mataram, NTB, Senin (7/7/2025).
Pemerintah Kota Mataram Provinsi NTB menyatakan banjir yang melanda pada Ahad (6/7/2025) mengakibatkan sebanyak 7.676 rumah terendam, 7.676 kepala keluarga (KK) atau sekitar 30.681 jiwa mengungsi dan satu orang meninggal dunia karena tersengat listrik di Ampenan.
sumber : Antara Foto