Petani memanen jagung di lahan yang terendam banjir di Baron, Nganjuk, Jawa Timur, Rabu (19/11/2025). Sejumlah petani di daerah itu terpaksa melakukan panen dini untuk menghindari pembusukan tanaman jagung karena curah hujan tinggi, sehingga membuat hasil panen menurun sekitar lima puluh persen dari yang semula kisaran 800 - 1000 kg menjadi 400 - 500 kg untuk luas lahan kurang dari 1 hektare. (FOTO : ANTARA FOTO/Muhammad Mada)
Petani menunjukkan hasil panen jagung di lahan yang terendam banjir di Baron, Nganjuk, Jawa Timur, Rabu (19/11/2025). Sejumlah petani di daerah itu terpaksa melakukan panen dini untuk menghindari pembusukan tanaman jagung karena curah hujan tinggi, sehingga membuat hasil panen menurun sekitar lima puluh persen dari yang semula kisaran 800 - 1000 kg menjadi 400 - 500 kg untuk luas lahan kurang dari 1 hektare. (FOTO : ANTARA FOTO/Muhammad Mada)
Petani memanen jagung di lahan yang terendam banjir di Baron, Nganjuk, Jawa Timur, Rabu (19/11/2025). Sejumlah petani di daerah itu terpaksa melakukan panen dini untuk menghindari pembusukan tanaman jagung karena curah hujan tinggi, sehingga membuat hasil panen menurun sekitar lima puluh persen dari yang semula kisaran 800 - 1000 kg menjadi 400 - 500 kg untuk luas lahan kurang dari 1 hektare. (FOTO : ANTARA FOTO/Muhammad Mada)
inline
REPUBLIKA.CO.ID, NGANJUK -- Petani memanen jagung di lahan yang terendam banjir di Baron, Nganjuk, Jawa Timur, Rabu (19/11/2025).
Sejumlah petani di daerah itu terpaksa melakukan panen dini untuk menghindari pembusukan tanaman jagung karena curah hujan tinggi, sehingga membuat hasil panen menurun sekitar lima puluh persen dari yang semula kisaran 800 - 1000 kg menjadi 400 - 500 kg untuk luas lahan kurang dari 1 hektare.
sumber : Antara Foto