Kamis 06 Oct 2016 17:27 WIB

Pentas Teater "Margi Wuta #3" Menyaksikan Teater dengan Mata Tertutup

.

Rep: Mahmud Muhyiddin/ Red: Yogi Ardhi Cahyadi

Pentas Margi Wuta #3 di Gedung Wyata Guna, Jl Pajajaran, Kota Bandung, Rabu (5/10) malam. (FOTO : Mahmud Muhyidin)

Penonton 'menyaksikan' pementasan yang berlangsung di depan-di samping-di belakang-nya tergantung posisi duduk mereka (FOTO : Mahmud Muhyidin)

Penonton 'menyaksikan' pementasan yang berlangsung dengan mata tertutup. (FOTO : Mahmud Muhyidin)

Posisi duduk penonton bisa jadi berada di belakang seniman musik yang mengisi musik latar selama pementasan (FOTO : Mahmud Muhyidin)

Penonton diajak untuk mengalami pementasan dari perspektif berbeda, sudut pandang para penyandang tuna netra (FOTO : Mahmud Muhyidin)

Beberapa aktor dan musisi tuna netra dilibatkan dalam pementasan ini. (FOTO : Mahmud Muhyidin)

inline

REPUBLIKA.CO.ID, Ada yang berbeda dalam pementasan teater yang satu ini. Penonton yang akan ‘menyaksikan’ pementasan harus ditutup matanyan selama berlangsungnya pementasan. Penonton menyaksikan adegan demi adegan di dalam imaginasinya sendiri.  

 

Pementasan sendiri berlangsung di depan dan sekitar penonton. Setelah pementasan selesai, penonton dapat kembali menyaksikan pementasan yang sama namun kali ini tanpa penutup mata 

 

Hadirin diajak untuk menyerap dan mengalami peristiwa pertunjukkan tentang dunia penyandang tuna netra dengan cara menutup mata saat menyaksikan pertunjuka pertama. Melalui pentas ini penonton diharapkan bisa belajar dari para penyandang difabel neltra.

 

Pertunjukan teater unik ini  bertajuk "Margi Wuta" karya kolaborasi Joned Suryatmoko dari Teater Gardanalla dengan musisi Ari Wulu pada Art Summit Indonesia 2016 di Wyata Guna, Jl Pajajaran, Kota Bandung, Rabu (5/10) malam. Karya ini kolaborasi Joned Suryatmoko dari Teater Gardanalla dengan musisi Ari Wulu dan melibatkan beberapa penyandang tuna netra.

 

 

sumber : Republika
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement