Ketua II Pengembangan Bisnis Asosiasi Bank Syariah Indonesia (Asbisindo) Imam Saptono (tengah) berbincang dengan Sekjen Abisindo Achmad Permana (kanan) saat bincang santai Perbankan Syariah dan Momentum Untuk Pertumbuhan di Jakarta, Senin (21/11). (FOTO : Republika/Agung Supriyanto)
Ketua II Pengembangan Bisnis Asosiasi Bank Syariah Indonesia (Asbisindo) Imam Saptono (tengah) berbincang dengan Sekjen Abisindo Achmad Permana (kedua kanan) saat bincang santai Perbankan Syariah dan Momentum Untuk Pertumbuhan di Jakarta, Senin (21/11). (FOTO : Republika/Agung Supriyanto)
Ketua II Pengembangan Bisnis Asosiasi Bank Syariah Indonesia (Asbisindo) Imam Saptono (tengah) serta Sekjen Abisindo Achmad Permana( kanan) memberikan keterangan kepada wartawan saat bincang santai "Perbankan Syariah dan Momentum Untuk Pertumbuhan" di Jaka (FOTO : Republika/Agung Supriyanto)
Ketua II Pengembangan Bisnis Asosiasi Bank Syariah Indonesia (Asbisindo) Imam Saptono (kiri) serta Sekjen Abisindo Achmad Permana memberikan keterangan kepada wartawan saat bincang santai Perbankan Syariah dan Momentum Untuk Pertumbuhan di Jakarta, Senin ( (FOTO : Republika/Agung Supriyanto)
Ketua II Pengembangan Bisnis Asosiasi Bank Syariah Indonesia (Asbisindo) Imam Saptono (tengah) serta Sekjen Abisindo Achmad Permana( kanan) memberikan keterangan kepada wartawan saat bincang santai Perbankan Syariah dan Momentum Untuk Pertumbuhan di Jakart (FOTO : Republika/Agung Supriyanto)
inline
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Asosiasi Bank Syariah Indonesia (Asbisindo) menyatakan bahwa perbankan syariah di Indonesia memiliki momentum untuk tumbuh. Hal ini ditandai dengan data statistik dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang mencatat total aset perbankan syariah per 30 September 2016 mencapai Rp 331,76 triliun. Pertumbuhan aset ini menunjukkan bahwa perbankan syariah mengalami pertumbuhan sebesar 17,58 persen year on year.