REPUBLIKA.CO.ID, JATIWANGI -- Belakangan pemasaran genteng ini terus tergerus. Dua terakhir jumlah pabrik yang beroperasi terus berkurang. Genting harus bersaing dengan atap beton dan atap alumunium yang banyak beredar di pasaran. Selain harus menurunkan harga, beberapa pabrik harus memotong hari kerja karyawannya.
Keadaan ini diperparah oleh penjualan genteng-genteng reject di pasaran. Genteng yang tidak lolos kontrol kualitas ini semestinya tidak dipasarkan. Namun alih-alih dimusnahkan. Genteng ini dipoles sedemikian rupa dan dipasarkan dengan harga sangat murah sehingga merusak harga di pasaran.