Jumat 28 Jul 2017 14:46 WIB

Presiden Jokowi Lantik Anggota KNKS

.

Rep: Wihdan Hidayat, Debie Sutrisno/ Red: Yogi Ardhi Cahyadi

Presiden Joko Widodo memukul gong didampingi Presiden ke-3 RI BJ Habibie, Wapres Jusuf Kalla, dan Menko Perekonomian Darmin Nasution (dari kanan) saat peluncuran Komite Nasional keuangan Syariah (KNKS) dan Peresmian Pembukaan Silaknas IAEI di Istana Negara, Jakarta, Rabu (27/7). (FOTO : Republika/ Wihdan Hidayat)

Presiden Joko Widodo memberikan sambutan saat peluncuran Komite Nasional keuangan Syariah (KNKS) dan Peresmian Pembukaan Silaknas IAEI di Istana Negara, Jakarta, Rabu (27/7). (FOTO : Republika/ Wihdan Hidayat)

Presiden Joko Widodo berbincang dengan Wapres Jusuf Kall (kanan) dan Presiden ke-3 RI BJ Habibie saat peluncuran Komite Nasional keuangan Syariah (KNKS) dan Peresmian Pembukaan Silaknas IAEI di Istana Negara, Jakarta, Rabu (27/7). (FOTO : Republika/ Wihdan Hidayat)

Presiden Joko Widodo (tengah), Wapres Jusuf Kalla (kedua kanan), Presiedn ke-3 RI BJ Habibie (kedua kiri), Menko Perekonomian Darmin Nasution (kiri), dan Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro menghadiri Peluncuran Komite Nasional keuangan Syariah (KNKS) dan Peresmian Pembukaan Silaknas IAEI di Istana Negara, Jakarta, Rabu (27/7). (FOTO : Republika/ Wihdan Hidayat)

Presiden Joko Widodo menyalami Ketua Umum MUI Maruf Amin usai peluncuran Komite Nasional keuangan Syariah (KNKS) dan Peresmian Pembukaan Silaknas IAEI di Istana Negara, Jakarta, Rabu (27/7). (FOTO : Republika/ Wihdan Hidayat)

inline

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo kemarin secara langsung meresmikan Komite Nasional Keuangan Syariah (KNKS). KNKS diharap mampu mengembangkan sistem keuangan syariah agar mampu mendongkrak perekonomian nasional.

Jokowi mengatakan, pasar keuangan syariah di Indonesia saat ini nilainya sangat kecil sekitar 5,3 persen terhadap seluruh aset industri perbankan nasional. Angka ini sangat tidak relevan dengan kondisi Indonesia yang mayoritas merupakan penduduk Muslim dan menjadi negara dengan penduduk Muslim terbesar di dunia.

Indonesia telah memiliki 34 bank syariah, 58 operator takaful atau asuransi syariah, tujuh modal ventura syariah, rumah gadai syariah, dan lebih dari 5.000 lembaga keuangan mikro syariah, serta memiliki 23 juta pelanggan.

Sayangnya dengan industri keuangan sebesar ini, pasar perbankan syariah masih jauh dibandingkan negara-negara lain. Misalnya, Arab Saudi yang sudah mencapai 51,1 perses, Malaysia 23,8 persen, dan Uni Emirat Arab 19,6 persen.

 

sumber : Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement