Gultaz Begum ditembak di bagian matanya dirawat di RS Sadar, Bangladesh, Bersama tujuh anaknya melarikan diri setelah suaminya tewas ditembak tentara Myanmar. (FOTO : Damir Sagolj/Reuters)
Seorang anak Rohingya menunggu bantuan internasional di kamp pengungsi Cox Bazaar, Bangladesh. (FOTO : Cathal McNaughton/Reuters)
Seorang pengungsi Rohingya yang mengaku ditembak dan ditusuk oleh tentara Myanmar. (FOTO : Cathal McNaughton/Reuters)
Wajah nak-anak Rohingya di sebuah kamp pengungsi di Cox Bazaar, Bangladesh (FOTO : Cathal McNaughton/Reuters)
Subair dirawat di Rumah Sakit Sadar hospital in Cox's Bazar setelah menderita luka-luka berebut bantuan di kamp pengungsi. (FOTO : Damir Sagolj/Reuters)
inline
REPUBLIKA.CO.ID, COX BAZAAR -- Melarikan diri dari kampung halaman demi keselematan nyawa masing-masing, para pengungsi etnis Rohingya terkatung-katung di negeri orang. Untuk tiba di tanah tak bertuan antara Myanmar dan Bangladesh pun bukan hal mudah. Menghindari terjangan peluru dan ombak tinggi di perjalanan meninggalkan gurat mendalam di wajah-wajah para pengungsi Rohingya.
sumber : Reuters