Ahad 11 Feb 2018 23:53 WIB

World Interfaith Harmony Week 2018

Musyawarah dihadiri ratusan peserta dan pemuka serta tokoh agama..

Rep: Mahmud Muhyidin, Fuji EP/ Red: Yogi Ardhi Cahyadi

Para pemuka agama melakukan berdoa bersama saat acara World Interfaith Harmony Week 2018 yang bertajuk ‘Rukun dan Bersatu, Kita Satu, di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Ahad (11/2). (FOTO : Republika/Mahmud Muhyidin)

Utusan Khusus Presiden untuk Dialog dan Kerjasama Antar Agama dan Peradaban Din Syamsuddin (dari kiri ke kanan), Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid, Seorang Cendikiawan Muslim dalam Ilmu-ilmu Al-quran Quraish Shihab, Duta Besar Kerajaan Yordania Alhasyimiah untuk Indonesia, Walid Abdel Rahman Jaffal Al-Hadi bersama para pemuka agama menghadiri acara World Interfaith Harmony Week 2018 yang bertajuk ‘Rukun dan Bersatu, Kita Satu, di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Ahad (11/2). (FOTO : Republika/Mahmud Muhyidin)

Utusan Khusus Presiden untuk Dialog dan Kerjasama Antar Agama dan Peradaban Din Syamsuddin didampingi para pemuka agama memberikan sambutan saat menghadiri acara World Interfaith Harmony Week 2018 yang bertajuk ‘Rukun dan Bersatu, Kita Satu, di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Ahad (11/2). (FOTO : Republika/Mahmud Muhyidin)

Utusan Khusus Presiden untuk Dialog dan Kerjasama Antar Agama dan Peradaban Din Syamsuddin (dari kiri ke kanan), Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid, Seorang Cendikiawan Muslim dalam Ilmu-ilmu Al-quran Quraish Shihab, Duta Besar Kerajaan Yordania Alhasyimiah untuk Indonesia, Walid Abdel Rahman Jaffal Al-Hadi bersama para pemuka agama menghadiri acara World Interfaith Harmony Week 2018 yang bertajuk ‘Rukun dan Bersatu, Kita Satu, di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Ahad (11/2). (FOTO : Republika/Mahmud Muhyidin)

Utusan Khusus Presiden untuk Dialog dan Kerjasama Antar Agama dan Peradaban Din Syamsuddin (dari kiri ke kanan), Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid, Seorang Cendikiawan Muslim dalam Ilmu-ilmu Al-quran Quraish Shihab, Duta Besar Kerajaan Yordania Alhasyimiah untuk Indonesia, Walid Abdel Rahman Jaffal Al-Hadi bersama para pemuka agama menghadiri acara World Interfaith Harmony Week 2018 yang bertajuk ‘Rukun dan Bersatu, Kita Satu, di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Ahad (11/2). (FOTO : Republika/Mahmud Muhyidin)

Utusan Khusus Presiden untuk Dialog dan Kerjasama Antar Agama dan Peradaban Din Syamsuddin (dari kiri ke kanan), Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid, Seorang Cendikiawan Muslim dalam Ilmu-ilmu Al-quran Quraish Shihab, Duta Besar Kerajaan Yordania Alhasyimiah untuk Indonesia, Walid Abdel Rahman Jaffal Al-Hadi bersama para pemuka agama menghadiri acara World Interfaith Harmony Week 2018 yang bertajuk ‘Rukun dan Bersatu, Kita Satu, di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Ahad (11/2). (FOTO : Republika/Mahmud Muhyidin)

inline

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Musyawarah World Interfaith Harmony Week 2018  diselenggarakan Utusan Khusus Presiden untuk Dialog dan Kerjasama Antaragama dan Peradaban (UKP-DKAAP) di Grand Sahid Jaya, Jakarta pada 8-10 Februari 2018. Musyawarah dihadiri ratusan peserta dan pemuka serta tokoh agama-agama yang ada di Indonesia untuk membahas tujuh isu kerukunan bangsa.

Pemuka agama di Indonesia meneguhkan kesepakatan para pendiri bangsa, bahwa NKRI yang berdasarkan Pancasila adalah bentuk terbaik dan final bagi bangsa Indonesia dan oleh karena itu harus dipertahankan keutuhannya. Bahkan, pemuka agama di Indonesia meyakini bahwa Pancasila yang menjadi dasar NKRI merupakan kenyataan historis, sosiologis, antropologis, pengakuan teologis, dan kristalisasi nilai-nilai agama.

 "Isu pertama yang dibahas adalah pandangan dan sikap umat beragama tentang NKRI yang berdasarkan Pancasila. Isu kedua, membahas pandangan dan sikap umat beragama tentang Indonesia yang Bhineka Tunggal Ika," kata UKP-DKAAP, Prof Din Syamsuddin kepada Republika di Grand Sahid Jaya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement