Citarum Sungai 'Terkotor' di Dunia (1)
Sungai Citarum memiliki sejarah panjang seiring perkembangan peradaban di Tatar Sunda.
Rep: Darren Whiteside/ Red: Yogi Ardhi Cahyadi
Seorang wanita mendorong sepeda motornya di tengah Jalan Dayeuhkolot saat sungai Citarum meluap. (FOTO : Darren Whiteside/Reuters)
Aktivis lingkungan menunjukkan sampel air sungai Citarum di Majalaya Jawa Barat. (FOTO : Darren Whiteside/Reuters)
Petani bekerja di sawah di sepanjang sungai Citarum di Pacet, Banjaran, Jawa Barat. (FOTO : Darren Whiteside/Reuters)
Petani menanam padi di sawah dekat aliran sungai Citarum Muara Gembong di Jawa Barat. (FOTO : Darren Whiteside/Reuters)
Anggota TNI membersihkan tepian sungai Citarum di Bandung Selatan Jawa Barat. (FOTO : Darren Whiteside/Reuters)
Ibu rumahtangga di Majalaya mencuci pakaian menggunakan air aliran anak sungai Citarum di Jawa Barat. (FOTO : Darren Whiteside/Reuters)
inline
REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Membentang 300km dari hulu sungai hingga muara di utara pulau Jawa, Sungai Citarum memiliki sejarah panjang seiring perkembangan peradaban di Tatar Sunda jauh pada abad ke-4 di era Keraja Taruma.
Di era modern Sungai ini memutar turbin listrik di dua bendungan besar, mengairi 400.000 hektar sawah. Tidak kurang 28 juta penduduk bergantung pada aliran sungai ini.
Kini sungai yang sejak dulu menjadi sumber penghidupan warga di sepanjang alirannya memasuki babak baru menjadi sungai terkotor di dunia. Puluhan ton kotoran hewan ternak dan manusia dibuang ke aliran sungai ini. berbagai jenis polutan kimiawi seperti Merkuri, Coliform, Besi, Mangan, Timbal, Sulfur, dan Klor pun ikut dibuang ke Citarum.
sumber : Reuters