Warga mengikuti tradisi Rempug Tarung Adu Tomat (perang tomat) busuk di Kampung Cikareumbi, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Ahad (13/10). (FOTO : Abdan Syakura_Republika)
Warga saling melempar tomat busuk saat mengikuti tradisi Rempug Tarung Adu Tomat (perang tomat) di Kampung Cikareumbi, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Ahad (13/10). (FOTO : Abdan Syakura_Republika)
Warga saling berpelukan usai mengikuti tradisi Rempug Tarung Adu Tomat (perang tomat) busuk, di Kampung Cikareumbi, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Ahad (13/10). (FOTO : Abdan Syakura_Republika)
Warga membersihkan tubuhnya menggunakan air usai mengikuti tradisi Rempug Tarung Adu Tomat (perang tomat) busuk, di Kampung Cikareumbi, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Ahad (13/10). (FOTO : Abdan Syakura_Republika)
Warga saling melempar tomat busuk saat mengikuti tradisi Rempug Tarung Adu Tomat (perang tomat) di Kampung Cikareumbi, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Ahad (13/10). (FOTO : Abdan Syakura_Republika)
Penari bersiap untuk menampilkan tarian pada tradisi Rempug Tarung Adu Tomat (perang tomat) busuk, di Kampung Cikareumbi, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Ahad (13/10). (FOTO : Abdan Syakura_Republika)
Warga mengambil tomat busuk sebelum mengikuti tradisi Rempug Tarung Adu Tomat (perang tomat) di Kampung Cikareumbi, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Ahad (13/10). (FOTO : Abdan Syakura_Republika)
Warga saling melempar tomat busuk saat mengikuti tradisi Rempug Tarung Adu Tomat (perang tomat) di Kampung Cikareumbi, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Ahad (13/10). (FOTO : Abdan Syakura_Republika)
Warga saling melempar tomat busuk saat mengikuti tradisi Rempug Tarung Adu Tomat (perang tomat) di Kampung Cikareumbi, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Ahad (13/10). (FOTO : Abdan Syakura_Republika)
inline
REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Warga mengikuti tradisi Rempug Tarung Adu Tomat (perang tomat) busuk di Kampung Cikareumbi, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Ahad (13/10).
Acara tersebut merupakan upaya mempererat silaturahim warga serta ungkapan membuang sial segala macam hal-hal buruk atau sifat yang tidak baik dalam diri masyarakat maupun hal buruk dengan penyakit tanaman.