Kamis 05 Dec 2019 20:52 WIB

Lintas Ekbis: Jokowi Bertemu Delegasi Bisnis AS-ASEAN

.

Rep: Republika, Antara / Red: Yogi Ardhi

Presiden Joko Widodo (kedua kanan) didampingi Menteri Perdagangan Agus Suparmanto (kanan) mempersilakan Ketua Dewan Bisnis Amerika Serikat-ASEAN Alexander C Feidman (kelima kiri) bersama delegasi saat pertemuan di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (5/12/2019). (FOTO : Antara/Puspa Perwitasari)

Operator SPBU mengisi BBM pada mobil saat perkenalan kepada konsumen program baru layanan pesan antar BBM Pertamina di SPBU Coco, Sentul City, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis (5/12/2019). (FOTO : Antara/Arif Firmansyah)

Seorang penumpang kapal ferry menunjuk ke arah KM Sinar Morotai yang merupakan salah satu armada yang dioperasikan oleh Samudera Energi Tangguh sebagai anak perusahaan PT Samudera Indonesia Tangguh, induk usaha PT Samudera Indonesia Tbk (SMDR) saat melintas di perairan selat Sunda, Banten, Kamis (5/12). (FOTO : Darmawan / Republika)

Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak menyampaikan materi saat menjadi pembicara pada Transformational Expert Development Festival (TED Fest) 2019 di Surabaya, Jawa Timur, Kamis (5/12/2019). (FOTO : Antara/Moch Asim)

Perajin memperagakan cara membuat kain tenun ikat khas Kediri saat Dhoho Street Fashion di Taman Hutan Joyoboyo, Kota Kediri, Jawa Timur, Kamis (5/12/2019). (FOTO : Prasetia Fauzani/ANTARA FOTO)

inline

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) ingin Indonesia dan Amerika meningkatkan peluang kerja sama, khususnya di bidang infrastruktur dan sumber daya manusia (SDM). Hal ini disampaikan Jokowi saat menerima delegasi US-ASEAN Business Council di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (5/12). "Saya harap delegasi bisnis AS dapat mengoptimalkan peluang kerja sama khususnya di bidang infrastruktur dan SDM," kata Jokowi. 

Presiden menyebut hubungan Indonesia dengan AS selama ini cukup kuat, termasuk kerjasama di bidang ekonomi. AS merupakan mitra dagang terbesar keempat bagi Indonesia dengan nilai investasi hampir sebesar 1,2 miliar dolar AS. 

sumber : Republika, Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement