Sejumlah murid SD mengamati gerhana matahari sebagian di Lapangan Sinapeul, Desa Gudangkahuripan, Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Kamis (26/12). (FOTO : Abdan Syakura)
Sejumlah murid SD mengamati gerhana matahari sebagian di Lapangan Sinapeul, Desa Gudangkahuripan, Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Kamis (26/12). (FOTO : Abdan Syakura)
Sejumlah warga mengamati gerhana matahari sebagian di Lapangan Sinapeul, Desa Gudangkahuripan, Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Kamis (26/12). (FOTO : Abdan Syakura)
Sejumlah murid SD mengamati gerhana matahari sebagian di Lapangan Sinapeul, Desa Gudangkahuripan, Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Kamis (26/12) (FOTO : Abdan Syakura)
Sejumlah murid SD mengamati gerhana matahari sebagian di Lapangan Sinapeul, Desa Gudangkahuripan, Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Kamis (26/12). (FOTO : Abdan Syakura)
Sejumlah murid SD mengamati gerhana matahari sebagian di Lapangan Sinapeul, Desa Gudangkahuripan, Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Kamis (26/12). (FOTO : Abdan Syakura)
inline
REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Dalam berbagai peristiwa astronomi di tanah air, Observatorium Bosscha di Lembang Bandung selalu menjadi salah tempat tempat rujukan. Baik sebagai narasumber ataupun tempat pengamatan peristiwa tersebut.
Tidak terkecuali pada momen gerhana matahari cincin di kawasan Utara pulau Sumatera dan gerhan parsial di wilayah lain Indonesia. Kali ini kegiatan pengamatan dilakukan di Lapangan Sinapeul, Desa Gudangkahuripan, Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Kamis (26/12).
Acara yang digagas oleh Bosscha Observatory dan Imah Noong serta diikuti oleh ratusan warga itu guna mengamati fenomena gerhana matahari sebagian yang terjadi sekitar pukul 10.46 hingga 14.24 WIB.
sumber : Republika