Omset Pedagang Buah Impor Menurun
Penurunan omset akibat pembatasan buah impor terkait wabah virus corona..
Rep: Thoudy Badai/ Red: Mohamad Amin Madani
Pembeli memilah buah impor dikawasan Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa (4/2). (FOTO : Republika/Thoudy Badai)
Pedagang buah impor menunggu pembeli dikawasan Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa (4/2). (FOTO : Republika/Thoudy Badai)
Suasana pasar buah impor dikawasan Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa (4/2). (FOTO : Republika/Thoudy Badai)
Pedagang menata buah impor dikawasan Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa (4/2). (FOTO : Republika/Thoudy Badai)
Suasana pasar buah impor dikawasan Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa (4/2). (FOTO : Republika/Thoudy Badai)
Pedagang buah impor menunggu pembeli dikawasan Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa (4/2). (FOTO : Republika/Thoudy Badai)
Suasana pasar buah impor dikawasan Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa (4/2). (FOTO : Republika/Thoudy Badai)
Pedagang buah impor tertidur di tokonya dikawasan Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa (4/2). (FOTO : Republika/Thoudy Badai)
inline
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pembeli memilah buah impor di kawasan Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa (4/2).
Pedagang buah impor di Pasar Kramat Jati Koko (30) mengaku mengalami penurunan omset mencapai 10 persen akibat stok buah impor yang dibatasi dari Cina akibat virus corona hingga berdampak pada kenaikan harga mencapai Rp. 400 per dus dari harga Rp. 280 ribu untuk buah apel, dan Rp. 150 ribu per dus dari Rp. 120 ribu untuk buah jeruk.