Pengendara kendaraan bermotor berhenti di dalam kotak kuning (yellow box junction) saat menunggu lampu merah di perempatan Jalan Darmo-Jalan Pandegiling, Surabaya, Jawa Timur, Rabu (19/2/2020). (FOTO : Antara/Didik Suhartono)
Pengunjung mengamati roti berbentuk seekor buaya terjerat ban yang dijual pada salah satu toko roti di Palu, Sulawesi Tengah, Rabu (19/2/2020). (FOTO : Antara/Mohamad Hamzah)
Umat Hindu menghaturkan puja saat persembahyangan Hari Raya Galungan di Pura Giri Indra Lokha, Jambi, Rabu (19/2/2020). (FOTO : Wahdi Septiawan/ANTARA FOTO)
Prajurit TNI saat menembak salvo sebagai penghormatan militer pada upacara pemakaman Sertu Anumerta, Ikrar Setya Nainggolan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Tri Jaya Sakti, Kota Sorong, Papua Barat, Rabu (19/2/2020). (FOTO : OLHA MULALINDA/ANTARA FOTO)
Sejumlah anggota pramuka mengikuti lomba tari jaranan pada Pesta Siaga 2020 untuk Kwartir Ranting Serengan di Solo, Jawa Tengah, Rabu (19/2/2020). (FOTO : Maulana Surya/ANTARA FOTO)
Sejumlah ibu dan anaknya berjalan kaki melintasi jalan berlumpur di Kampung Cigobang, Lebak, Banten,Rabu (19/2/2020). (FOTO : MUHAMMAD BAGUS KHOIRUNAS/ANTARA FOTO)
Kapolres Blitar Kota AKBP Leonard M. Sinambela (Kiri) memeriksa bangkai kendaraan yang terbakar akibat kerusuhan antar suporter sepakbola di Mapolres Blitar Kota, Jawa Timur, Rabu (19/2/2020). (FOTO : IRFAN ANSHORI/ANTARA FOTO)
inline
REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Sejak diberlakukannya sistem 'Electronic Traffic Law Enforcement' (ETLE) atau 'e-tilang' mulai Kamis (16/1/2020) di Kota Surabaya, Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Jawa Timur mencatat ada sebanyak 6.035 pelanggar lalu lintas yang terekam.
Rincian pelanggaran berupa menerobos lampu lalu lintas sebanyak 3.285 pelanggar, marka dan rambu sebanyak 1.712 pelanggar, batas kecepatan sebanyak 268 pelanggar, tidak menggunakan helm sebanyak 202 pelanggar, menggunakan telepon selular sebanyak 96 pelanggar dan tidak menggunakan sabuk keselamatan sebanyak 472 pelanggar.
Sementara itu di Palu peristiwa buaya berkalung ban motor terus menyedot perhatian warga. Di sisi lain fenomena ini memberi ide kreatif pembuat roti buaya. Roti ini ini memiliki sejarah panjang dalah khazanah budaya kenduri di Tanah Air. Namun dengan sentuhan kreativitas jadilah Roti Buaya Berkalung Ban yang sedang ngehits.
sumber : Republika, Antara