REPUBLIKA.CO.ID, AGAM -- Talempong memiliki diameter 15 sampai 17,5 centimeter. Bagian bawahnya berlubang sedangkan pada bagian atasnya terdapat bundaran yang menonjol berdiameter lima centimeter sebagai titik untuk dipukul.
Talempong memiliki nada yang berbeda-beda. Bunyinya dihasilkan dari sepasang kayu yang dipukulkan pada permukaannya. Untuk membuatnya, pengrajin membutuhkan sedikitnya 30 hari, mulai dari pencetakan hingga dapat dimainkan.
Satu buah talempong dihargai mulai Rp190 ribu hingga Rp250 ribu. Biasanya talempong dimainkan dengan jumlah delapan hingga 16 buah.
Sejumlah bengkel usaha pembuatan talempong di desa itu masih bertahan di tengah perkembangan gaya hidup modern. Dan selama gema talempong masih terdengar hingga ke kota-kota, bengkel itu akan terus mengepulkan asap diramaikan suara-suara khas logam yang dipukul.