Rabu 29 Jul 2020 14:11 WIB

Infografis Senjata Rusia di Perang Libya

Rusia dinilai tengah mengincar proyek-proyek migas di Libya.

Foto: Reuters/Aljazirah
Rusia disebut ikut memasok senjata bagi Jenderal Khalifa Haftar di Libya.

REPUBLIKA.CO.ID, Selain Turki dan Mesir, salah satu pemain utama di Libya adalah Rusia. Moskow saat ini mendukung Jenderal Khalifa Haftar dan berseberangan dengan Turki yang menjadi penyokong pemerintahan Libya di Tripoli. Lantas apa dan mengapa Rusia terlibat dalam konflik Libya?

1. Keterlibatan Rusia

Baca Juga

AS mengaku mempunyai bukti bahwa perusahaan kontraktor keamanan Rusia Wagner Group terlibat dalam pengiriman pasukan bayaran ke Libya untuk mendukung Khalifa Haftar. Pada Mei, Wagner disebut mengirim 1.200 milisi. Rusia berulangkali bantah ikut dalam pertempuran.

2. Senjata Rusia di Libya

Menurut laporan Komando Militer AS di Afrika (Africom), Wagner Group mengirimkan suplai senjata lewat pesawat kargo. Senjata yang dipakai antara lain sistem pertahanan antirudal, kendaraan peluncur rudal SA-22s, truk pelindung antiranjau, dan berbagai peralatan tempur lainnya.

3. Alasan Rusia Terlibat

Diduga ada dua alasan utama mengapa Rusia terlibat di Libya. Pertama Rusia ingin mengamankan posisi pengaruh militernya di wilayah yang dekat dengan Eropa. Hal itu akan meningkatan posisi tawar Moskow di hadapan negara Barat. Kedua, Rusia mengincar proyek-proyek pengelolaan sumber daya alam, termasuk minyak di Libya.

4. Kesepakatan dengan Turki

Pemerintahan Erdogan baru-baru ini menyebut Turki dan Rusia sepakat untuk mendesak gencatan senjata di Libya. Ankara meminta pasukan Libyan National Army (LNA) pimpinan Haftar menarik diri dari posisi-posisi penting agar gencatan senjata dapat berjalan dengan efektif.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement