Warga berjalan melintasi jalan yang terendam banjir di Desa Prampelan, Kecamatan Sayung, Demak, Jawa Tengah, Kamis (11/2/2021). Meskipun banjir mulai surut, tapi sekitar 8.346 rumah warga yang tersebar di delapan desa di kecamatan tersebut masih terendam banjir dengan ketinggian bervariasi antara sekitar 20 cm - 1 meter akibat luapan Sungai Dombo Sayung dan sejumlah anak sungai di wilayah hilir pantura. (FOTO : Antara/Aji Styawan)
Warga menyaksikan tayangan televisi di dalam rumahnya yang terendam banjir di Desa Loireng, Kecamatan Sayung, Demak, Jawa Tengah, Kamis (11/2/2021). Meskipun banjir mulai surut, tapi sekitar 8.346 rumah warga yang tersebar di delapan desa di kecamatan tersebut masih terendam banjir dengan ketinggian bervariasi antara sekitar 20 cm - 1 meter akibat luapan Sungai Dombo Sayung dan sejumlah anak sungai di wilayah hilir pantura. (FOTO : Antara/Aji Styawan)
Pengendara sepeda motor melintasi banjir yang merendam Desa Loireng, Kecamatan Sayung, Demak, Jawa Tengah, Kamis (11/2/2021). Meskipun banjir mulai surut, tapi sekitar 8.346 rumah warga yang tersebar di delapan desa di kecamatan tersebut masih terendam banjir dengan ketinggian bervariasi antara sekitar 20 cm - 1 meter akibat luapan Sungai Dombo Sayung dan sejumlah anak sungai di wilayah hilir pantura. (FOTO : Antara/Aji Styawan)
inline
REPUBLIKA.CO.ID, DEMAK -- Warga berjalan melintasi jalan yang terendam banjir di Desa Prampelan, Kecamatan Sayung, Demak, Jawa Tengah, Kamis (11/2/2021).
Meskipun banjir mulai surut, tapi sekitar 8.346 rumah warga yang tersebar di delapan desa di kecamatan tersebut masih terendam banjir dengan ketinggian bervariasi antara sekitar 20 cm - 1 meter akibat luapan Sungai Dombo Sayung dan sejumlah anak sungai di wilayah hilir pantura.
Sekitar 8.346 rumah warga yang tersebar di delapan desa di kecamatan tersebut masih terendam banjir.
dengan ketinggian bervariasi antara sekitar 20 cm - 1 meter akibat luapan Sungai Dombo Sayung dan sejumlah anak sungai di wilayah hilir pantura.
sumber : Antara