Pekerja menggergaji log kayu sengon menjadi menjadi produk papan sirap di sentra industri kayu olahan di Lumajang, Jawa Timur, Sabtu (17/7/2021). Kementerian Perindustrian menilai industri pengolahan kayu di Tanah Air mengalami pertumbuhan sebesar 8,04 persen pada kuartal I/2021 setelah pada tahun sebelumnya sempat mengalami kontraksi pada 2020. (FOTO : Antara/Destyan Sujarwoko)
Pekerja menata lembaran core rekondisi untuk bahan pembuatan triplek di industri rumahan pengolahan limbah kayu rotari di Lumajang, Jawa Timur, Sabtu (17/7/2021). Lembaran core untuk isian atau pelapis tengah produk triplek hasil rekondisi limbah kayu rotari itu dijual seharga Rp1,2 juta per kubik yang berisi 270 lembar. (FOTO : Antara/Destyan Sujarwoko)
Pekerja menata produk papan sirap di sentra industri kayu olahan di Lumajang, Jawa Timur, Sabtu (17/7/2021). Kementerian Perindustrian menilai industri pengolahan kayu di Tanah Air mengalami pertumbuhan sebesar 8,04 persen pada kuartal I/2021 setelah pada tahun sebelumnya sempat mengalami kontraksi pada 2020. (FOTO : Antara/Destyan Sujarwoko)
Pekerja menyambung potongan limbah kayu rotari mejadi lembaran core rekondisi untuk bahan pembuatan triplek di industri rumahan pengolahan limbah kayu rotari di Lumajang, Jawa Timur, Sabtu (17/7/2021).Lembaran core untuk isian atau pelapis tengah produk triplek hasil rekondisi limbah kayu rotari itu dijual seharga Rp1,2 juta per kubik yang berisi 270 lembar. (FOTO : Antara/Destyan Sujarwoko)
inline
REPUBLIKA.CO.ID,Pekerja menggergaji log kayu sengon menjadi menjadi produk papan sirap di sentra industri kayu olahan di Lumajang, Jawa Timur, Sabtu (17/7/2021).
Kementerian Perindustrian menilai industri pengolahan kayu di Tanah Air mengalami pertumbuhan sebesar 8,04 persen pada kuartal I/2021 setelah pada tahun sebelumnya sempat mengalami kontraksi pada 2020.
sumber : Antara