Aksi Larung Sengkolo di Jembatan Gondolayu
Dalam prosesi ini mereka melarung wayang Buta Cakil sebagai simbol sengkala..
Rep: Wihdan Hidayat/ Red: Mohamad Amin Madani
Prosesi Larung Sengkolo oleh komunitas Aku Cinta Indonesia di Jembatan Gondolayu, Yogyakarta, Kamis (14/10). Dalam prosesi ini mereka melarung wayang Buta Cakil sebagai simbol kejahatan atau sengkala. Larung Sengkolo ini sebagai manifestasi penolakan wacana pembubaran Densus 88. (FOTO : Wihdan Hidayat / Republika)
Prosesi Larung Sengkolo oleh komunitas Aku Cinta Indonesia di Jembatan Gondolayu, Yogyakarta, Kamis (14/10). Dalam prosesi ini mereka melarung wayang Buta Cakil sebagai simbol kejahatan atau sengkala. Larung Sengkolo ini sebagai manifestasi penolakan wacana pembubaran Densus 88. (FOTO : Wihdan Hidayat / Republika)
Prosesi Larung Sengkolo oleh komunitas Aku Cinta Indonesia di Jembatan Gondolayu, Yogyakarta, Kamis (14/10). Dalam prosesi ini mereka melarung wayang Buta Cakil sebagai simbol kejahatan atau sengkala. Larung Sengkolo ini sebagai manifestasi penolakan wacana pembubaran Densus 88. (FOTO : Wihdan Hidayat / Republika)
Peserta usai berdoa saat Larung Sengkolo oleh komunitas Aku Cinta Indonesia di Tugu Pal Putih, Yogyakarta, Kamis (14/10). Dalam prosesi ini mereka melarung wayang Buta Cakil sebagai simbol kejahatan atau sengkala. Larung Sengkolo ini sebagai manifestasi penolakan wacana pembubaran Densus 88. (FOTO : Wihdan Hidayat / Republika)
Prosesi Larung Sengkolo oleh komunitas Aku Cinta Indonesia di Jembatan Gondolayu, Yogyakarta, Kamis (14/10). Dalam prosesi ini mereka melarung wayang Buta Cakil sebagai simbol kejahatan atau sengkala. Larung Sengkolo ini sebagai manifestasi penolakan wacana pembubaran Densus 88. (FOTO : Wihdan Hidayat / Republika)
Prosesi Larung Sengkolo oleh komunitas Aku Cinta Indonesia di Jembatan Gondolayu, Yogyakarta, Kamis (14/10). Dalam prosesi ini mereka melarung wayang Buta Cakil sebagai simbol kejahatan atau sengkala. Larung Sengkolo ini sebagai manifestasi penolakan wacana pembubaran Densus 88. (FOTO : Wihdan Hidayat / Republika)
Prosesi Larung Sengkolo oleh komunitas Aku Cinta Indonesia di Jembatan Gondolayu, Yogyakarta, Kamis (14/10). Dalam prosesi ini mereka melarung wayang Buta Cakil sebagai simbol kejahatan atau sengkala. Larung Sengkolo ini sebagai manifestasi penolakan wacana pembubaran Densus 88. (FOTO : Wihdan Hidayat / Republika)
inline
REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA -- Prosesi Larung Sengkolo oleh komunitas yang menamakan diri Aku Cinta Indonesia di Jembatan Gondolayu, Yogyakarta, Kamis (14/10).
Dalam prosesi ini mereka melarung wayang Buta Cakil sebagai simbol kejahatan atau sengkala. Larung Sengkolo ini sebagai aksi mereka yang menolak wacana pembubaran Densus 88.