REPUBLIKA.CO.ID, Dalam buku “Hikayat Keajaiban Istighfar dan Shalawat Nabi” karya Fuad Abdurrahman diungkapkan bahwa pensyarah kitab I’anat al-Thalibin, Syekh al-Bakri al-Dimyathi telah menjelaskan cara bershalawat yang terbaik, yaitu:
Sebaiknya orang yang membaca shalawat kepada Nabi, dalam kondisi paling sempurna:
Suci badannnya
Punya wudhu
Menghadap kiblat
Menghayati keagungan Baginda Nabi
Membaca dengan tartil per huruf
Tidak tergesa-gesa dalam mengucapkan kalimat-kalimatnya.”
Sementara itu, Syekh Abu al-Abbas al-Tijani berkata seperti yang dikutip dari kitab Jawahir al-Ma’ani bahwa bershalawat kepada Nabi Muhammad SAW merupakan hal yang agung.
“Hendaknya saat bershalawat, orang tersebut membayangkan sosok Nabi Muhammad SAW, membayangkan sedang duduk di hadapan beliau dengan hormat, tenang, mengagungkan, mengharap pertolongan dari beliau dengan kadar keadaan serta derajat orang tersebut.”
Sumber: Buku “Hikayat Keajaiban Istighfar dan Shalawat Nabi” karya Fuad Abdurrahman