Penampakan Batu Melingkar di Salawu, Tasikmalaya
36 batu dengan formasi melingkar ini diduga peninggalan Sunda Kuno pra Hindu-Buddha..
Rep: Adeng Bustomi/ Red: Yogi Ardhi
Anggota Lembaga penelitian independen, Tokoh adat budaya Sunda Jawa Barat, TNI dan Polri menunjukan batu dengan posisi melingkar atau Circle Stone di Desa Jahiang, Kecamatan Salawu, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Kamis (25/8/2022). Sebanyak 36 batu melingkar ditemukan oleh tim ekspedisi Galunggung Sakti Nusantara Kencana (GASANTANA) dengan Soekapoera Ngadaun Ngora dan diyakini batu tersebut merupakan peninggalan leluhur Sunda, bahkan batu tersebut bisa membantu memperkuat frekuensi sinyal alat komunikasi. (FOTO : ANTARA/Adeng Bustomi)
Anggota Lembaga penelitian independen, Tokoh adat budaya Sunda Jawa barat, TNI dan Polri menunjukan batu dengan posisi melingkar atau Circle Stone di Desa Jahiang, Kecamatan Salawu, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Kamis (25/8/2022). Sebanyak 36 batu melingkar ditemukan oleh tim ekspedisi Galunggung Sakti Nusantara Kencana (GASANTANA) dengan Soekapoera Ngadaun Ngora dan diyakini batu tersebut merupakan peninggalan leluhur Sunda, bahkan batu tersebut bisa membantu memperkuat frekuensi sinyal alat komunikasi. (FOTO : ANTARA/Adeng Bustomi)
Anggota Lembaga penelitian independen, Tokoh adat budaya Sunda Jawa barat, TNI dan Polri menunjukan batu dengan posisi melingkar atau Circle Stone di Desa Jahiang, Kecamatan Salawu, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Kamis (25/8/2022). Sebanyak 36 batu melingkar ditemukan oleh tim ekspedisi Galunggung Sakti Nusantara Kencana (GASANTANA) dengan Soekapoera Ngadaun Ngora dan diyakini batu tersebut merupakan peninggalan leluhur Sunda, bahkan batu tersebut bisa membantu memperkuat frekuensi sinyal alat komunikasi. (FOTO : Adeng Bustomi)
Seorang pengunjung menunjukkan tingkat sinyal operator selulur dengan melakukan sambungan video call di lokasi Circle Stone di Desa Jahiang, Kecamatan Salawu, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Kamis (25/8/2022). Sebanyak 36 batu melingkar ditemukan oleh tim ekspedisi Galunggung Sakti Nusantara Kencana (GASANTANA) dengan Soekapoera Ngadaun Ngora dan diyakini batu tersebut merupakan peninggalan leluhur Sunda, bahkan batu tersebut bisa membantu memperkuat frekuensi sinyal alat komunikasi. (FOTO : Adeng Bustomi)
Anggota Lembaga penelitian independen, Tokoh adat budaya Sunda Jawa barat, TNI dan Polri menunjukan batu dengan posisi melingkar atau Circle Stone di Desa Jahiang, Kecamatan Salawu, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Kamis (25/8/2022). Sebanyak 36 batu melingkar ditemukan oleh tim ekspedisi Galunggung Sakti Nusantara Kencana (GASANTANA) dengan Soekapoera Ngadaun Ngora dan diyakini batu tersebut merupakan peninggalan leluhur Sunda, bahkan batu tersebut bisa membantu memperkuat frekuensi sinyal alat komunikasi. (FOTO : Adeng Bustomi)
inline
REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Anggota Lembaga penelitian independen, Tokoh adat budaya Sunda Jawa Barat, TNI dan Polri menunjukan batu dengan posisi melingkar atau Circle Stone di Desa Jahiang, Kecamatan Salawu, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Kamis (25/8/2022).
Sebanyak 36 batu dengan formasi melingkar ditemukan oleh tim ekspedisi Galunggung Sakti Nusantara Kencana (GASANTANA) dengan Soekapoera Ngadaun Ngora. Susunan batu melingkar ini diyakini merupakan peninggalan leluhur Sunda sebelum masa Hindu dan Buddha.
Uniknya di area batu melingkar tersebut bisa membantu memperkuat frekuensi sinyal operator seluler dan radio komunikasi. Fenomena batu melingkar (circle stone) ini banyak terdapat di berbagai lokasi di penjuru dunia.
Salah satu situs batu melingkar yang terkenal ada Stonehenge di daratan Inggris.
sumber : Antara Foto