Ahad 08 Jan 2023 22:05 WIB

Hadiri Konser Salam Satu Jiwa, Erick Berharap Sepak Bola Tak Lagi Bawa Kesedihan

Konser tersebut merupakan bentuk solidaritas terhadap korban tragedi Kanjuruhan..

Red: Edwin Dwi Putranto

Menteri BUMN Erick Thohir (kiri) berbincang dengan warga saat menghadiri konser Salam Satu Jiwa di Bekasi, Jawa Barat, Ahad (8/1/2023). Konser Salam Satu Jiwa tersebut merupakan bentuk dukungan dan solidaritas terhadap korban tragedi Kanjuruhan di Malang. (FOTO : Dok Republika)

Menteri BUMN Erick Thohir (kiri) didampingi musisi Anto Baret (kanan) saat memberikan sambutan pada konser Salam Satu Jiwa di Bekasi, Jawa Barat, Ahad (8/1/2023). Konser Salam Satu Jiwa tersebut merupakan bentuk dukungan dan solidaritas terhadap korban tragedi Kanjuruhan di Malang. (FOTO : ANTARA/ Fakhri Hermansyah)

Menteri BUMN Erick Thohir (kelima kanan) berdoa bersama disela acara konser Salam Satu Jiwa di Bekasi, Jawa Barat, Ahad (8/1/2023). Konser Salam Satu Jiwa tersebut merupakan bentuk dukungan dan solidaritas terhadap korban tragedi Kanjuruhan di Malang. (FOTO : Dok Republika)

Menteri BUMN Erick Thohir (kedua Kanan) memberi bantuan kepada keluarga korban tragedi Kanjuruhan di Malang saat konser Salam Satu Jiwa di Bekasi, Jawa Barat, Ahad (8/1/2023). Konser Salam Satu Jiwa tersebut merupakan bentuk dukungan dan solidaritas terhadap korban tragedi Kanjuruhan di Malang. ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah/YU (FOTO : ANTARA/ Fakhri Hermansyah)

Warga menghadiri konser Salam Satu Jiwa di Bekasi, Jawa Barat, Ahad (8/1/2023). Konser Salam Satu Jiwa tersebut merupakan bentuk dukungan dan solidaritas terhadap korban tragedi Kanjuruhan di Malang. (FOTO : Dok Republika)

inline

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Menteri BUMN Erick Thohir hadir dalam konser Salam Satu Jiwa di Bekasi, Jawa Barat, Ahad (8/1/2023). 

Konser Salam Satu Jiwa tersebut merupakan bentuk dukungan dan solidaritas terhadap korban tragedi Kanjuruhan di Malang.

"Tidak akan ada yang mengobati rasa kehilangan keluarga yang ditinggalkan, tapi Insya Allah ikhtiar ini bisa sedikit meringankan beban sekaligus mengenang mereka yang telah meninggalkan kita," kata Erick.

Dilanjutkannya, sepak bola tidak boleh lagi membawa pecah belah, ketakutan dan kesedihan. "Ini saatnya kita rombak sepak bola untuk menciptakan sepak bola membawa kebahagian dan menjadi pemersatu bangsa Indonesia," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement