REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA. -- Head of Sales & Distribution Consumer Banking PT Bank DBS Indonesia Pisa Valensia, DBS Chief Investment Officer (CIO) Hou Wey Fook, dan Equities Specialist DBS Group Research Maynard Arif (dari kiri) dalam diskusi bertajuk Smart Talk: Shifting Currents bersama DBS Treasures Private Client di Jakarta, Rabu (24/1/2024).
DBS Group Research memproyeksikan di kuartal I-2024 investasi di aset-aset berisiko akan lebih kondusif, mengingat laju tingkat suku bunga acuan AS akan mencapai puncaknya seiring dengan melambatnya laju inflasi dan penundaan pengetatan moneter oleh Bank Sentral AS (the Fed).
Para pakar membagikan proyeksi perkembangan ekonomi dan peluang pertumbuhan industri teknologi, kebutuhan sekunder, dan barang mewah (luxury) untuk memperkuat portofolio. Ini adalah bagian dari solusi terkurasi lintas generasi sehingga nasabah dapat selalu terdepan dalam mengoptimalkan kekayaan.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
