Sekjen Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Soedarsono Hardjosoekarto menunggu untuk memasuki kendaraannya seusai menjalani pemeriksaan sebagai saksi, di Gedung KPK, Senin (26/9). (FOTO : Republika/Raisan Al Farisi)
Sekjen Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Soedarsono Hardjosoekarto dimintai keterangan oleh awak media seusai menjalani pemeriksaan sebagai saksi, di Gedung KPK, Senin (26/9). (FOTO : Republika/Raisan Al Farisi)
Sekjen Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Soedarsono Hardjosoekarto berlari memasuki kendaraannya untuk menghindari awak media seusai menjalani pemeriksaan sebagai saksi, di Gedung KPK, Senin (26/9). (FOTO : Republika/Raisan Al Farisi)
Sekjen Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Soedarsono Hardjosoekarto (kanan) berlari memasuki kendaraannya untuk menghindari awak media seusai menjalani pemeriksaan sebagai saksi, di Gedung KPK, Senin (26/9). (FOTO : Republika/Raisan Al Farisi)
Sekjen Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Soedarsono Hardjosoekarto, memasuki kendaraannya seusai menjalani pemeriksaan sebagai saksi, di Gedung KPK, Senin (26/9). (FOTO : Republika/Raisan Al Farisi)
inline
REPUBLIKA.CO.ID, KPK memanggil Sekretaris Jenderal Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Sudarsono Hardjosoekarto dalam kasus dugaan tindak pidana korupsi pengurusan kuota gula impor yang diberikan oleh Bulog kepada CV Semesta Berjaya tahun 2016 untuk provinsi Sumatera Barat.
Selain Sudarsono, KPK juga memeriksa Jaksa Penuntut Umum Kejaksaan Tinggi Sumatera Barat Farizal sebagai tersangka dalam perkara ini. Farizal sebelumnya sudah diperiksa pada 21 September 2016, namun tidak ditahan karena diperiksa sebagai saksi.
Kasus ini diawali dengan Operasi Tangkap Tangan (OTT) yang terjadi pada Sabtu, 16 September 2016 dini hari terhadap empat orang yaitu Direktur Utama CV Semesta Berjaya Xaveriandy Sutanto, istrinya Memi, adik Xaveriandy dan Ketua DPD Irman Gusman di rumah Irman di Jakarta.
sumber : Republika
Ikuti Whatsapp Channel Republika
