Peneliti ICW Kurnia Ramadhana mewakili Koalisi Masyarakat Sipil Antikorupsi menunjjukan tanda terima usai melakukan pelaporan kepada Badan Pengawasan Mahkamah Agung di Jakarta, Kamis (5/10). (FOTO : Republika/Prayogi)
Peneliti ICW Kurnia Ramadhana mewakili Koalisi Masyarakat Sipil Antikorupsi menunjukan tanda terima usai melakukan pelaporan kepada Badan Pengawasan Mahkamah Agung di Jakarta, Kamis (5/10). (FOTO : Republika/Prayogi)
Peneliti ICW mewakili Koalisi Masyarakat Sipil Antikorupsi menunjukan laporan usai melakukan pelaporan kepada Badan Pengawasan Mahkamah Agung di Jakarta, Kamis (5/10). (FOTO : Republika/Prayogi)
Peneliti ICW Kurnia Ramadhana mewakili Koalisi Masyarakat Sipil Antikorupsi melakukan pelaporan kepada Badan Pengawasan Mahkamah Agung di Jakarta, Kamis (5/10). (FOTO : Republika/Prayogi)
Peneliti ICW Kurnia Ramadhana mewakili Koalisi Masyarakat Sipil Antikorupsi melakukan pelaporan kepada Badan Pengawasan Mahkamah Agung di Jakarta, Kamis (5/10). (FOTO : Republika/Prayogi)
inline
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peneliti ICW Kurnia Ramadhana mewakili Koalisi Masyarakat Sipil Antikorupsi menunjjukan tanda terima usai melakukan pelaporan kepada Badan Pengawasan Mahkamah Agung di Jakarta, Kamis (5/10).
Koalisi Masyarakat Sipil Antikorupsi melaporkan Hakim tunggal Cepi Iskandar atas pelanggaran kode etik dan pedoman perilakau hakim dalam pemeriksaan dan putusan sidang praperadilan yang diajukan oleh Setya Novanto.