Saddam Hussein (23) dan istrinya Shofika Begum (18) berfoto usai ijab kabul pernikahaan keduanya di Kamp Pengugsi Kutupalong, Bangladesh. Keduanya berasal dari kampung halaman yang sama di Rakhine Myanmar sebelum mengungsi. (FOTO : Marko Djurica/Reuters)
Hiasan pengantin pada tangan Shofika Begum (18) usai ijab kabul pernikahaan keduanya di Kamp Pengugsi Kutupalong, Bangladesh. Shofika dan suaminya berasal dari kampung halaman yang sama di Rakhine Myanmar sebelum mengungsi. (FOTO : Marko Djurica/Reuters)
Warga kamp menghadiri pernikahan Saddam Hussein (23) dan istrinya Shofika Begum (18) di Kamp Pengugsi Kutupalong, Bangladesh. Keduanya berasal dari kampung halaman yang sama di Rakhine Myanmar sebelum mengungsi. (FOTO : Marko Djurica/Reuters)
Saddam Hussein (23) dan istrinya Shofika Begum (18) berfoto di tenda yang dihiasi selimut pada hari pernikahaan keduanya di Kamp Pengugsi Kutupalong, Bangladesh. Keduanya berasal dari kampung halaman yang sama di Rakhine Myanmar sebelum mengungsi. (FOTO : Marko Djurica/Reuters)
Tamu undangan menikmati santapan pada pernikahan Saddam Hussein (23) Shofika Begum (18) di Kamp Pengugsi Kutupalong, Bangladesh. Keduanya berasal dari kampung halaman yang sama di Rakhine Myanmar sebelum mengungsi. (FOTO : Marko Djurica/Reuters)
inline
REPUBLIKA.CO.ID, KUTUPALONG -- Saddam Hussein, 23, dan istrinya Shofika Begum (18) telah merencanakan pernikahan sejak lama. Keduanya berasal dari desa yang sama Desa Foyra Bazar, Kota Maungdaw, Myanmar. Rencana ini tertunda saat desanya dibakar militer Myanmar. Keduanya mengungsi bersama keluarga masing-masing dan terdampar di Kamp Pengungsi Kutupalong. Di antara ratusan ribu pengungsi Rohingya kisah cinta mereka terwujud di pelaminan.
sumber : Reuters