Terdakwa kasus suap terkait penanganan perkara perdata yang ditangani PN Jakarta Selatan Tarmizi sebelum menjalani sidang dengan agenda mendengarkan putusan di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Senin (12/3). (FOTO : Republika/Prayogi)
Terdakwa kasus suap terkait penanganan perkara perdata yang ditangani PN Jakarta Selatan Tarmizi sebelum menjalani sidang dengan agenda mendengarkan putusan di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Senin (12/3). (FOTO : Republika/Prayogi)
Terdakwa kasus suap terkait penanganan perkara perdata yang ditangani PN Jakarta Selatan Tarmizi sebelum menjalani sidang dengan agenda mendengarkan putusan di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Senin (12/3). (FOTO : Republika/Prayogi)
Terdakwa kasus suap terkait penanganan perkara perdata yang ditangani PN Jakarta Selatan Tarmizi berzikir sebelum menjalani sidang dengan agenda mendengarkan putusan di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Senin (12/3). (FOTO : Republika/Prayogi)
Terdakwa kasus suap terkait penanganan perkara perdata yang ditangani PN Jakarta Selatan Tarmizi bersiap menjalani sidang dengan agenda mendengarkan putusan di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Senin (12/3). (FOTO : Republika/Prayogi)
Terdakwa kasus suap terkait penanganan perkara perdata yang ditangani PN Jakarta Selatan Tarmizi berbincang dengan kuasa hukumnya sebelum menjalani sidang dengan agenda mendengarkan putusan di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Senin (12/3). (FOTO : Republika/Prayogi)
inline
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Terdakwa kasus suap terkait penanganan perkara perdata yang ditangani PN Jakarta Selatan Tarmizi menjalani sidang dengan agenda mendengarkan putusan di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Senin (12/3).
Mantan Panitera Pengadilan Negeri Jakarta Selatan tersebut divonis 4 tahun penjara dan denda denda Rp 200 juta subsider 1 bulan kurungan.