Ahad 18 Mar 2018 14:49 WIB

Mualaf Asal Australia Ciptakan Permainan 5 Pilar

Permainan ini mengenalkan sejarah Islam dengan cara fun dan merekatkan kebersamaan..

Rep: Novita Intan/ Red: Mohamad Amin Madani

Pengunjung bermain permainan 5 Pilar didampingi Direktur Operasional Republika Arys HIlman saat acara Soft Lauching Boardgames 5 Pilar di Gramedia Pondok Indah, Jakarta, Sabtu (17/3). (FOTO : Republika/Mahmud Muhyidin)

Sejumlah anak bermain permainan 5 Pilar didampingi Kepala Promosi Republika Muhammad Iqbal Santosa dan Eksekutif Desain Zileej Peter Gouldart saat acara Soft Lauching Boardgames 5 Pilar di Gramedia Pondok Indah, Jakarta, Sabtu (17/3). (FOTO : Republika/Mahmud Muhyidin)

Pengunjung bermain permainan 5 Pilar didampingi Kepala Promosi Republika Muhammad Iqbal Santosa saat acara Soft Lauching Boardgames 5 Pilar di Gramedia Pondok Indah, Jakarta, Sabtu (17/3). (FOTO : Republika/Mahmud Muhyidin)

Pengunjung bermain permainan 5 Pilar saat acara Soft Lauching Boardgames 5 Pilar di Gramedia Pondok Indah, Jakarta, Sabtu (17/3). (FOTO : Republika/Mahmud Muhyidin)

Permainan 5 Pilar saat acara Soft Lauching Boardgames 5 Pilar di Gramedia Pondok Indah, Jakarta, Sabtu (17/3). (FOTO : Republika/Mahmud Muhyidin)

Permainan 5 Pilar saat acara Soft Lauching Boardgames 5 Pilar di Gramedia Pondok Indah, Jakarta, Sabtu (17/3). (FOTO : Republika/Mahmud Muhyidin)

Permainan 5 Pilar saat acara Soft Lauching Boardgames 5 Pilar di Gramedia Pondok Indah, Jakarta, Sabtu (17/3). (FOTO : Mahmud Muhyidin/Republika)

inline

REPUBLIKA.CO.ID, 

 

JAKARTA -- Seorang mualaf asal Australia Peter Gouldart, menciptakan sebuah permainan berbentuk kartu yang mengandung unsur edukasi untuk menambah pengetahuan ke-Islaman dengan cara menyenangkan.

 

Permainan ini menyasar keluarga muslim sehingga ada kebersamaan dalam menyelesaikan teka-teki dalam pertanyaan yang telah disusun Majelis Ulama Indonesia (MUI) ini.

 

 

"Saya seorang desainer juga, saya ingin menyatukan orang-orang untuk bisa berkumpul tanpa televisi atau PS dan lepas dari elektronik," ujarnya kepada Republika saat acara 'Ayo Bermain 5 Pilar' di Gramedia Pondok Indah, Jakarta, Sabtu (17/3).

 

 

Awalnya ia mendesain permainan ini bersama gurunya beberapa tahun lalu. Sosoknya yang mualaf menambah keinginannya untuk memasarkan produk ini kepada khalayak.

 

"Saya sudah menjadi mualaf sejak enam tahun lalu. Ini permainan yang membuat anak-anak tersenyum dan menyenangkan," ungkapnya.

 

Permainan ini menyasar keluarga muslim sehingga ada kebersamaan dalam menyelesaikan teka-teki dalam pertanyaan yang telah disusun Majelis Ulama Indonesia (MUI). Total, terdapat 2.500 pertanyaan yang diajukan ke lawan bermain dengan cara bervariasi.

 

Sementara Ketua Promosi Permainan 5 Pilar, Muhammad Iqbal menambahkan permainan ini menawarkan tiga varian yang masing-masing tetap mengandung konten Islam. Selain board game atau permainan dengan menggunakan papan, ada kotak permainan yang menuntut kreativitas serta trivia. 

 

"Yang jelas permainan ini sangat menyenangkan, semua ada kemenangan dalam permainan ini jika ada kalah tetapi mereka menjadi pemenang karena menjadi tidak tahu menjadi tahu, yang tadinya lupa jadi mengingatkan," jelasnya.

 

Menurutnya, permainan 5 Pilar Game ini memiliki tiga prinsip, Play, Learn dan Connect.

 

Sebelum beredar di Indonesia, 5 Pilar sudah terlebih dahulu dimainkan di Inggris, Prancis dan Afrika Selatan. Permainan ini telah beredar dalam tiga bahasa, yakni Inggris, Prancis dan Arab. Bahasa Indonesia mendapat penghargaan sebagai bahasa keempat yang akan disusul Turki dan Malaysia pada tahun depan.

 

Pada kesempatan sama, pengunjung bernama Aulia Halimah Sadiyah mengatakan permainan ini memiliki nilai edukasi yang bagus, serta bisa menambah pengetahuan Islam secara mendalam.

 

"Permainnya ini fun sekali karena pengetahuan Islam dulu tidak pernah diupdate, jika mau perlu baca buku yang tebal maka ditunda terus. Kalau dengan permainan ini kita bisa belajar banyak dengan cara fun, tidak hanya sendiri bersama keluarga juga fun," ungkapnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement