Senin 15 Jun 2020 20:17 WIB

Pengusaha UMKM Mulai Bangkit di Tengah Pandemi Covid-19

Perajin mulai beraktivitas kembali, setelah tidak produksi akibat pandemi covid-19..

Red: Mohamad Amin Madani

Seorang perajin membentuk pola sandal jepit di Keputran, Kemalang, Klaten, Jawa Tengah, Senin (15/6/2020). Menurut perajin, setelah tidak produksi akibat dampak dari pandemi COVID-19, kerajinan sandal jepit yang terbuat dari bahan dasar spon eva tersebut mulai bangkit dan telah memenuhi permintaan awal sebanyak 300 pasang dan dijual dari harga Rp15 (FOTO : Antara/Aloysius Jarot Nugroho)

Seorang perajin membuat sandal jepit di Keputran, Kemalang, Klaten, Jawa Tengah, Senin (15/6/2020). Menurut perajin, setelah tidak produksi akibat dampak dari pandemi COVID-19, kerajinan sandal jepit yang terbuat dari bahan dasar spon eva tersebut mulai bangkit dan telah memenuhi permintaan awal sebanyak 300 pasang dan dijual dari harga Rp15 (FOTO : Antara/Aloysius Jarot Nugroho)

Perajin memperbaiki miniatur mobil di Kecamatan Baruga, Kendari, Sulawesi Tenggara, Senin (15/6/2020). Perajin tersebut mengaku mampu menyelesaikan perbaikan minatur mobil dengan biaya perbaikan Rp250 ribu sampai Rp500 ribu per unit miniatur (FOTO : Antara/Jojon)

Perajin memperbaiki miniatur mobil di Kecamatan Baruga, Kendari, Sulawesi Tenggara, Senin (15/6/2020). Perajin tersebut mengaku mampu menyelesaikan perbaikan minatur mobil dengan biaya perbaikan Rp250 ribu sampai Rp500 ribu per unit miniatur (FOTO : Antara/Jojon)

inline

REPUBLIKA.CO.ID, KEDIRI -- Sejumlah perajin mulai beraktivitas kembali,  setelah tidak produksi akibat dampak dari pandemi COVID-19.

Salah satunya perajin sandal jepit di Keputran, Kemalang, Klaten, Jawa Tengah, yang mulai memproduksi sebanyak 300 pasang sandal jepit untuk memenuhi permintaan. Sandal jepit dijual dari harga Rp15.000 hingga Rp17.500 tergantung ukurannya.

Sementara, di Kecamatan Baruga, Kendari, Sulawesi Tenggara, perajin perbaikan miniatur mobil mulai mendapatkan pesanan perbaikan minatur mobil. Biaya perbaikan dipatok dari Rp250 ribu sampai Rp500 ribu per unit miniatur.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement