Senin 22 Nov 2021 19:10 WIB

Proyek Sodetan Cisangkuy untuk Atasi Banjir di Dayeuhkolot

Sodetan Cisangkuy tersebut mampu mengalirkan debit air banjir sebesar 215 meter kubik.

Rep: Abdan Syakura/ Red: Mohamad Amin Madani

Warga melintas di dekat proyek Sodetan Cisangkuy di Desa Rancatungku, Kecamatan Pameungpeuk, Kabupaten Bandung, Senin (22/11). Sodetan Cisangkuy tersebut mampu mengalirkan debit air banjir sebesar 215 meter kubik per detik sehingga dapat mengurangi lama genangan dan luas genangan banjir di Dayeuhkolot, Baleendah, Andir dan sekitarnya menjadi 70 hektare yang semula 370 hektare. (FOTO : REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA)

Foto udara suasana Sodetan Cisangkuy di Desa Rancatungku, Kecamatan Pameungpeuk, Kabupaten Bandung, Senin (22/11). Sodetan Cisangkuy tersebut mampu mengalirkan debit air banjir sebesar 215 meter kubik per detik sehingga dapat mengurangi lama genangan dan luas genangan banjir di Dayeuhkolot, Baleendah, Andir dan sekitarnya menjadi 70 hektare yang semula 370 hektare. Foto: Republika/Abdan Syakura (FOTO : REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA)

Pekerja mengecat dinding penahan di area Sodetan Cisangkuy di Desa Rancatungku, Kecamatan Pameungpeuk, Kabupaten Bandung, Senin (22/11). Sodetan Cisangkuy tersebut mampu mengalirkan debit air banjir sebesar 215 meter kubik per detik sehingga dapat mengurangi lama genangan dan luas genangan banjir di Dayeuhkolot, Baleendah, Andir dan sekitarnya menjadi 70 hektare yang semula 370 hektare. Foto: Republika/Abdan Syakura (FOTO : REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA)

Petugas menggunakan perahu karet menyusuri area Sodetan Cisangkuy di Desa Rancatungku, Kecamatan Pameungpeuk, Kabupaten Bandung, Senin (22/11). Sodetan Cisangkuy tersebut mampu mengalirkan debit air banjir sebesar 215 meter kubik per detik sehingga dapat mengurangi lama genangan dan luas genangan banjir di Dayeuhkolot, Baleendah, Andir dan sekitarnya menjadi 70 hektare yang semula 370 hektare. Foto: Republika/Abdan Syakura (FOTO : REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA)

Pekerja mengecat dinding penahan di area Sodetan Cisangkuy di Desa Rancatungku, Kecamatan Pameungpeuk, Kabupaten Bandung, Senin (22/11). Sodetan Cisangkuy tersebut mampu mengalirkan debit air banjir sebesar 215 meter kubik per detik sehingga dapat mengurangi lama genangan dan luas genangan banjir di Dayeuhkolot, Baleendah, Andir dan sekitarnya menjadi 70 hektare yang semula 370 hektare. Foto: Republika/Abdan Syakura (FOTO : REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA)

Pekerja mengecat dinding penahan di area Sodetan Cisangkuy di Desa Rancatungku, Kecamatan Pameungpeuk, Kabupaten Bandung, Senin (22/11). Sodetan Cisangkuy tersebut mampu mengalirkan debit air banjir sebesar 215 meter kubik per detik sehingga dapat mengurangi lama genangan dan luas genangan banjir di Dayeuhkolot, Baleendah, Andir dan sekitarnya menjadi 70 hektare yang semula 370 hektare. Foto: Republika/Abdan Syakura (FOTO : REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA)

Foto udara Sodetan Cisangkuy di Pameungpeuk, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Senin (22/11/2021). Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum menyatakan, Sodetan Cisangkuy merupakan satu sistem dengan normalisasi upstream Citarum, Embung Gedebage, Kolam Retensi Cieunteung dan Terowongan Nanjung yang mampu mengurangi luas genangan air seluas 700 hektar. (FOTO : ANTARA/Raisan Al Farisi)

Pekerja mengecat dinding penahan di area Sodetan Cisangkuy di Desa Rancatungku, Kecamatan Pameungpeuk, Kabupaten Bandung, Senin (22/11). Sodetan Cisangkuy tersebut mampu mengalirkan debit air banjir sebesar 215 meter kubik per detik sehingga dapat mengurangi lama genangan dan luas genangan banjir di Dayeuhkolot, Baleendah, Andir dan sekitarnya menjadi 70 hektare yang semula 370 hektare. Foto: Republika/Abdan Syakura (FOTO : REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA)

inline

REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG -- Warga melintas di dekat proyek Sodetan Cisangkuy di Desa Rancatungku, Kecamatan Pameungpeuk, Kabupaten Bandung, Senin (22/11).

Sodetan Cisangkuy tersebut mampu mengalirkan debit air banjir sebesar 215 meter kubik per detik sehingga dapat mengurangi lama genangan dan luas genangan banjir di Dayeuhkolot, Baleendah, Andir dan sekitarnya menjadi 70 hektare yang semula 370 hektare. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement