Kepala Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat Dodo Suhendar menyampaikan pemaparaan pada acara Temu Pemimpin untuk Aspirasi Masyarakat (Tepas) bersama Jabar Quick Response (JQR) di Gedung Sate, Kota Bandung, Jumat (2/9). Dalam ruang diskusi bertajuk Ruang Untuk Odha ini dibahas tentang bagaimana sinergi pemerintah dan komunitas dalam penanganan HIV AIDS di Jawa Barat. (FOTO : Edi Yusuf/Republika)
Aditia Taslim Aktivis peduli HIV AIDS menyampaikan pemaparaan pada acara Temu Pemimpin untuk Aspirasi Masyarakat (Tepas) bersama Jabar Quick Response (JQR) di Gedung Sate, Kota Bandung, Jumat (2/9). Dalam ruang diskusi bertajuk Ruang Untuk Odha ini dibahas tentang bagaimana sinergi pemerintah dan komunitas dalam penanganan HIV AIDS di Jawa Barat. (FOTO : Edi Yusuf/Republika)
Ayu Oktariani (kiri) dari Koordinator Nasional Ikatan Perempuan Positif Indonesia menyampaikan pemaparaan pada acara Temu Pemimpin untuk Aspirasi Masyarakat (Tepas) bersama Jabar Quick Response (JQR) di Gedung Sate, Kota Bandung, Jumat (2/9). Dalam ruang diskusi bertajuk Ruang Untuk Odha ini dibahas tentang bagaimana sinergi pemerintah dan komunitas dalam penanganan HIV AIDS di Jawa Barat. (FOTO : Edi Yusuf/Republika)
Ayu Oktariani (kiri) dari Koordinator Nasional Ikatan Perempuan Positif Indonesia menyampaikan pemaparaan pada acara Temu Pemimpin untuk Aspirasi Masyarakat (Tepas) bersama Jabar Quick Response (JQR) di Gedung Sate, Kota Bandung, Jumat (2/9). Dalam ruang diskusi bertajuk Ruang Untuk Odha ini dibahas tentang bagaimana sinergi pemerintah dan komunitas dalam penanganan HIV AIDS di Jawa Barat. (FOTO : Edi Yusuf/Republika)
REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG -- Kepala Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat Dodo Suhendar menyampaikan pemaparan pada acara Temu Pemimpin untuk Aspirasi Masyarakat (Tepas) bersama Jabar Quick Response (JQR) di Gedung Sate, Kota Bandung, Jumat (2/9).
Dalam ruang diskusi bertajuk Ruang Untuk Odha ini dibahas tentang bagaimana sinergi pemerintah dan komunitas dalam penanganan HIV AIDS di Jawa Barat.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
