Seorang petugas medis menempatkan jenazah Sila Abu Amsha yang berusia delapan bulan di atas kain kafan saat bersiap untuk dimakamkan di rumah sakit Najjar setelah serangan udara Israel terhadap sebuah rumah di Rafah, di Jalur Gaza selatan pada Senin (30/10/2023). (FOTO : SAID KHATIB / AFP)
Warga Palestina mencari korban selamat pasca serangan Israel di Jalur Gaza di Rafah pada Senin, (30/10/2023). (FOTO : AP Photo/Hatem Ali)
Warga Palestina membawa jenazah Fuad Abu Sabha, 23, yang dibunuh oleh pasukan Israel sebelumnya, saat pemakamannya di desa Yatta selatan Hebron di Tepi Barat yang diduduki pada Senin (30/10/2023). (FOTO : HAZEM BADER / AFP)
Seorang tentara Zionis Israel di atas kendaraan tempur lapis baja di lokasi yang dirahasiakan dekat perbatasan dengan Jalur Gaza, Israel selatan, Senin (30/10/2023). (FOTO : EPA-EFE/HANNIBAL HANSCHKE)
Warga Palestina mengevakuasi korban pemboman Israel di Jalur Gaza di Rafah pada Senin, (30/10/ 2023). (FOTO : AP Photo/Hatem Ali)
Tentara Zionis Israel dan kendaraan militer lapis baja di lokasi yang dirahasiakan dekat perbatasan dengan Jalur Gaza, Israel selatan, Senin (30/10/2023). (FOTO : EPA-EFE/HANNIBAL HANSCHKE)
Seorang pria Palestina menggendong seorang anak yang terluka di rumah sakit Najjar menyusul serangan udara Israel terhadap sebuah rumah di Rafah, di Jalur Gaza selatan pada Senin (30/10/2023). (FOTO : SAID KHATIB / AFP)
inline
REPUBLIKA.CO.ID, JALUR GAZA -- Warga Palestina mencari korban selamat pasca serangan Zionis Israel di Jalur Gaza di Rafah pada Senin, (30/10/2023).
Perang antara Pejuang Hamas Palestina dan Zionis Israel semakin memanas di hari ke-23 pada Senin (30/10).
Dikutip Associated Press (AP), per Ahad (29/10), jumlah korban gugur akibat bombardir Israel ke Gaza Palestina mencapai 8.005 orang dan melukai lebih dari 20.200 orang lainnya. Sebagian besar meninggal di Gaza merupakan anak-anak dan perempuan.
Sementara itu, jumlah korban meninggal di Tepi Barat Palestina sejak perang pecah juga bertambah menjadi 116 orang dan 2.000 orang lainnya terluka.
sumber : EPA, AP, AFP
Ikuti Whatsapp Channel Republika
