Mantan Ketua Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII) Ustadz Syuhada Bahri (kiri), Dosen Universitas Islam Antarbangsa (UIA) Malaysia Sohirin Mohammad Sholihin menjadi pembicara dalam diskusi strategi dan perspektif dakwah pasca 212, Jakarta, Senin (16/1). (FOTO : Republika/ Yasin Habibi)
Mantan Ketua Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII) Ustadz Syuhada Bahri (kiri), Dosen Universitas Islam Antarbangsa (UIA) Malaysia Sohirin Mohammad Sholihin menjadi pembicara dalam diskusi strategi dan perspektif dakwah pasca 212, Jakarta, Senin (16/1). (FOTO : Republika/ Yasin Habibi)
Mantan Ketua Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII) Ustadz Syuhada Bahri (kiri), Dosen Universitas Islam Antarbangsa (UIA) Malaysia Sohirin Mohammad Sholihin menjadi pembicara dalam diskusi strategi dan perspektif dakwah pasca 212, Jakarta, Senin (16/1). (FOTO : Republika/ Yasin Habibi)
Mantan Ketua Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII) Ustadz Syuhada Bahri (kiri), Dosen Universitas Islam Antarbangsa (UIA) Malaysia Sohirin Mohammad Sholihin menjadi pembicara dalam diskusi strategi dan perspektif dakwah pasca 212, Jakarta, Senin (16/1). (FOTO : Republika/ Yasin Habibi)
Mantan Ketua Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII) Ustadz Syuhada Bahri (kiri), Dosen Universitas Islam Antarbangsa (UIA) Malaysia Sohirin Mohammad Sholihin menjadi pembicara dalam diskusi strategi dan perspektif dakwah pasca 212, Jakarta, Senin (16/1). (FOTO : Republika/ Yasin Habibi)
inline
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan Ketua Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII) Ustadz Syuhada Bahri (kiri), Dosen Universitas Islam Antarbangsa (UIA) Malaysia Sohirin Mohammad Sholihin menjadi pembicara dalam diskusi strategi dan perspektif dakwah pasca 212, Jakarta, Senin (16/1).
Diskusi yang bertemakan Strategi dan Perspektif Dakwah Pasca 212 tersebut sesuai dengan buku fiqhud dakwah Pendiri Partai Masyumi Mohammad Natsir.