Jumat 15 Nov 2019 22:29 WIB

Inovasi Arloji Kayu dengan Tali Kulit dari Jamur

.

Rep: Abdan Syakura/ Red: Yogi Ardhi

Pekerja menyelesaikan pembuatan Jam Tangan Kayu yang menggunakan tali kulit berbahan olahan jamur di bengkel PALA Nusantara, Cigadung, Kota Bandung, Jumat (15/11). (FOTO : Abdan Syakura_Republika)

Pekerja menyelesaikan pembuatan Jam Tangan Kayu yang menggunakan tali kulit berbahan olahan jamur di bengkel PALA Nusantara, Cigadung, Kota Bandung, Jumat (15/11). (FOTO : Abdan Syakura_Republika)

Pekerja menyelesaikan pembuatan Jam Tangan Kayu yang menggunakan tali kulit berbahan olahan jamur di bengkel PALA Nusantara, Cigadung, Kota Bandung, Jumat (15/11). (FOTO : Abdan Syakura_Republika)

Pekerja menyelesaikan pembuatan Jam Tangan Kayu yang menggunakan tali kulit berbahan olahan jamur di bengkel PALA Nusantara, Cigadung, Kota Bandung, Jumat (15/11). (FOTO : Abdan Syakura_Republika)

Pekerja menyelesaikan pembuatan Jam Tangan Kayu dengan tali kulit berbahan olahan jamur di bengkel PALA Nusantara, Bandung, Jawa Barat, Selasa (12/11/2019). (FOTO : Antara/Novrian Arbi)

Pekerja menyelesaikan pembuatan Jam Tangan Kayu dengan tali kulit berbahan olahan jamur di bengkel PALA Nusantara, Bandung, Jawa Barat, Selasa (12/11/2019). (FOTO : Antara/Novrian Arbi)

inline

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Inovasi adalah kata kunci keberlangsungan berbagai jenis usaha. Apapun jenis usahanya. Salah satu inovasi lain yang muncul dari Kota Bandung adalah jam tangan dengan bahan bezel kayu dengan tali dari bahan akar jamur. 

Bengkel PALA Nusantara membuat Jam Tangan Kayu yang menggunakan tali kulit berbahan olahan jamur di  Cigadung, Kota Bandung. Dengan perlakuan tertentu bagian akar jamur dapat dibuat menjadi tali jam tangan yang lebih ramah lingkungan daripada tali jam dari kulit hewan sekalipun.

Produk jam tangan yang berhasil mendapatkan penghargaan Good Design Indonesia 2019 dari Kemendagri tersebut dipasarkan ke sejumlah kota di Indonesia serta diekspor ke Amerika dan Jerman dengan harga jual Rp. 500 ribu sampai Rp. 2,2 juta. 

sumber : Republika
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement